Jabar, Gesuri.id - Ketua DPD DPI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengakui belum memutuskan arah koalisi, melainkan masih akan memantau perkembangan politik terkini di Jawa Barat.
Itu dikatakannya merespons keputusan Partai Golkar yang mengusung Dedi Mulyadi di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024.
"Kita lihat saja perkembangannya seperti apa," kata Ono dalam keterangan resminya, dikutip dari pikiran rakyat, Selasa (6/8).
Ono menyebut partainya akan bergerak setelah Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengumumkan nama Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat pendamping Dedi.
"Untuk sosok tergantung Dedi dengan siapa. Kalau Ridwan Kamil ke Jakarta, berarti Dedi saja di Jabar," ujarnya. Saat ini, PDIP akan fokus menindaklanjuti komunikasi dengan sejumlah partai yang sudah mengantongi nama kandidat gubernur dan wakilnya.
Ono berharap calon kuat Gubernur Jawa Barat mengerucut dalam waktu dekat agar partainya bisa mematangkan peta koalisi sebelum KPU membuka pendaftaran calon kepala daerah.
“Mudah-mudahan akhir bulan ini mulai mengerucut. Paling tidak, kan ada dua figur di Jawa Barat yang mungkin dari sisi survei tinggi ya, Pak Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi,” tutur Ono di Graha Girsang, Kota Bekasi, Selasa, 16 Juli 2024 lalu.
Ono membuka peluang untuk menjadi pendamping dari kedua tokoh tersebut. Salah satu pertimbangan terbesar Ono dalam memilih calon gubernurnya adalah orang yang paham dengan wilayah perkotaan.
“Saya akan lebih memilih calon gubernur yang punya pengalaman di wilayah perkotaan, misalnya membangun masyarakat urban,” ujarnya.
Peluang Koalisi Terbuka Lebar
Ono menilai situasi politik di Jawa Barat masih sangat dinamis. Hingga kini, belum ada satu pun partai politik yang mendeklarasikan calon gubernur lengkap beserta wakilnya. Dengan begitu, peluang PDI Perjuangan berkoalisi dengan partai mana pun masih terbuka.
“Kondisi Jawa Barat masih sangat cair karena belum satu pun partai yang sudah mendeklarasikan pasangan calon. Jadi, masih sangat terbuka,” tutur Ono di Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 19 Juli 2024.
Tak hanya fokus mengamati perkembangan politik di tingkat provinsi, DPD PDI Perjuangan juga tengah memetakan kekuatan untuk pemilihan bupati dan wali kota di Jawa Barat. Ono tidak menutup kemungkinan akan ada koalisi yang mungkin tidak terprediksi.
"Kami melakukan pemetaan kekuatan di 27 kabupaten/kota. Akan sangat nyambung misalnya bicara calon gubernur, wakil gubernur. Juga dengan bupati, wakil bupati, wali dan wakil wali kota di 27 kabupaten/kota,” ujarnya.