Bandung, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono menyoroti kabar Pemprov Jabar menemukan adanya dugaan kecurangan dalam program bantuan biaya pendidikan tinggi, Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS). Sekedar diketahui, program ini merupakan gagasan dari Gubernur Jabar periode sebelumnya, Ridwan Kamil.
Program yang sudah berjalan selama tiga tahun lebih ini diperuntukkan kepada masyarakat yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik berprestasi di bidang akademik dan nonakademik. Ono pun mengapresiasi langkah Pj Gubernur yang sudah menugaskan Inspektorat dan Satpol PP untuk mengecek ketidak transparan tersebut.
"Memang seyogyanya program JFLS yang benar-benar harus dirasakan oleh masyarakat, khususnya mahasiswa ini, ya harusnya bisa disosialisasikan secara terang-benderang. Dan memang harus ada evaluasi. Misalnya kan ada yang namanya sistem Sapawarga, aplikasinya ya, di situ kan sarana sosialisasi sekaligus juga bisa menjadi sistem bagaimana keikut sertaan masyarakat," ujar Ono, Jumat (25/10/2024).
Ia pun mengatakan bahwa seharusnya sistem JFLS bisa mengatasi 'permainan-permainan' atau kecurangan yang mungkin bisa terjadi di dalam sistemnya. Ono pun kini tengah menunggu hasil penyelidikan internal Pemprov Jabar.
"Sehingga ya kita tunggu saja hasilnya seperti apa. Tapi saya berharap ke depan transparansi itu juga diikuti dengan masifnya program tersebut," harap dia.
Ono pun menyoroti bagaimana program tersebut sebetulnya kurang menjangkau lebih banyak lagi mahasiswa yang membutuhkan. Kuota yang terbatas membuat tak banyak anak muda Jabar yang punya kesempatan tersebut. Ia pun memerintahkan Komisi 5 DPRD Jabar untuk segera membahasnya.
"Karena kan juga kalau dilihat dari sisi jumlah mahasiswa yang ada di Jawa Barat masih sangat kurang. Kalau tidak salah kan hanya 2 ribu ya satu tahun. Jadi kita lihat dulu hasil evaluasi yang dilakukan oleh Gubernur dan DPRD yang melalui Komisi 5 harus memantau dan segera melakukan rapat kerja khusus dengan OPD yang menangani itu, supaya rakyat juga diberikan penjelasannya," ucap Ono.
Di lain sisi, Ono pun menyayangkan adanya dugaan ini. Menurut dia, program JFLS sebetulnya adalah program pendidikan yang positif. Sehingga harapannya dugaan kecurangan ini tak membuat program jadi berakhir.
"Ya sebenarnya kan program itu bagus, buat siswa/mahasiswa itu kan bagus. Hanya saja di mekanismenya. Kalau saya sih berharap program itu tetap ada, tapi mekanismenya yang harus disempurnakan. Jadi harus lebih transparan biar publik tahu," pesan dia.
Sumber: www.detik.com