Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) menjelaskan pasca Pemilu Februari lalu, PDI Perjuangan memang dalam kondisi tidak baik-baik saj.
Mereka kini harus melakukan evaluasi untuk mencari apa penyebab strategi mereka tumbang.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Dulu di (GOR Jatidiri) dengan yakin kita mengatakan kami punya pasukan, waktu itu kita terlalu percaya diri. Kami pakai catenaccio walau tidak katakan bakal menang. Tapi kami yakin ces pleng, ternyata ngglethak (tumbang). Kenapa kok ngglethak, kenapa strategi lawan bisa mengglethakkan," kata Pacul di kantor DPD PDI Perjuangan Jateng, Kota Semarang, Jumat (25/10).
Kita merasa memikirkan sudah rigid. Bagaimana bisa dikalahkan? Itu PR. Sekarang sudah ngerti," imbuhnya.
Baca: Ganjar Pranowo Yakin Andika-Hendi Akan Menang di Pilgub Jateng
Bambang Pacul memang tidak memerinci apa strategi barunya. Dia menegaskan strategi yang dipakai saat ini telah disesuaikan dengan semangat kader di lapangan.
"Kunci untuk menang itu hanya dua, kalau kau bisa patahkan strategi lawan, maka kau akan menang. Atau kau ungguli strategi lawanmu dengan strategi yang lebih canggih, maka akan menang. Tentu kalau pakai strategi yang sama untuk mendapat hasil yang berbeda itu namanya ngaco, sesat pikir, salah pikir. Maka kau harus ciptakan strategi baru yang cocok dengan semangat yang ada pada kawan-kawan," jelasnya.
