Denpasar, Gesuri.id - Paguyuban Sepuh Banteng Bali, terdiri atas sejumlah nama anggota PDI Perjuangan yang sudah lanjut usia (lansia), mengusulkan kembali kepada DPP PDI Perjuangan, supaya menetapkan Wayan Koster bersama Nyoman Giri Prasta sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dalam Pilkada 2024.
Ketua Paguyuban I Made Arimbawa mengatakan kepada media ini, usulan susulan tersebut melengkapi usulan sebelumnya. Sebelumnya hal serupa sudah dilakukan, hanya ditandatangani Ketua dan Sekretaris.
Kini usulan dilengkapi dengan tanda tangan seluruh pengurus pengurus Paguyuban Bali dan Pengurus Paguyuban Sepuh Koordinator Kabupaten/Kota seluruh Bali.
Arimbawa didampingi Sekretarisnya I Made Usdek Maharipta, dan Bendahara I Ketut Sukita mengatakan, pembangunan Bali hendaknya berkelanjutan. Oleh karena itu pilihan pemimpin Bali ke depan tidak ada lain Wayan Koster.
“Karena perkembangan politik, ia wajib didampingi figur lain seperti Nyoman Giri Prasta yang kini Bupati Badung. Kedua tokoh Bali ini sangat diperlukan rakyat Bali, karena memiliki kekuatan masing-masing,” kata Arimbawa yang mantan anggota DPRD Bali itu.
Ia mengatakan, Koster dalam masa jabatan pertama tahun 2018-2023 mampu membangun Bali dengan nyata.
Renovasi pura Besakih yang kita banggakan, pembangunan Pelabuhan segitiga Sanur-Nusa Penida dan Nusa Ceningan, pembangunan Tower Turyapada di Buleleng, memberikan perhatian yang begitu besar kepada Desa Adat, merupakan hasil nyata Koster di masa jabatan pertama.
Wayan Koster juga menyusun rencana program 100 tahun pembangunan Bali sesuai arahan Megawati Soekarno Putri. Sebagaimana diketahui Ibu Megawati memiliki perhatian besar kepada Masyarakat Bali.
“Kami melihat, kali ini Koster perlu didampingi figur yang digemari masyarakat bawah yakni Nyoman Giri Prasta. Giri mampu mengkonsolidasi masyarakat bawah dengan program yang juga merakyat,” kata Arimbawa. Selasa (9/8).
Arimbawa menegaskan, jika program kerja Koster dalam jabatan pertama tidak dilanjutkan maka masyarakat Bali akan semakin terpuruk, ruang lingkup makin susah, pekerjaan direbut orang asing, dan budaya Bali hancur.
“Pilihannya tiada lain melanjutkan pembangunan yang sudah dirintis Wayan Koster sebelumnya. Jika tidak, maka semua yang sudah dirintis, akan sia-sia”, pungkas Arimbawa.
Ia mengatakan, baik Koster maupun Giri Prasta memiliki ceruk pemilih yang berbeda. Mereka nanti dapat satukan pemilih tersebut guna melanjutkan pembangunan Bali ke depan sehingga mendapat dukungan riil masyarakat.
Dengan visi dan misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Koster-Giri diharapkan akan mampu memperkuat adat-budaya, agama dan tradisi masyarakat Bali yang adiluhung, sebagai daya tarik utama pariwisata dunia.
Paguyuban yang berkantor di Jalan Banteng 1 Patimura Denpasar itu mengharapkan DPP PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarno Putri memperhatikan aspirasi banteng-banteng sepuh di Bali yang jumlahnya ribuan orang juga.