Jakarta, Gesuri.id - Tokoh muda PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi mengatakan peta politik nasional dan global saat ini memiliki kecenderungan bergerak ke arah 'kanan'. Maksudnya, lanjut Zuhairi, menguatnya kekuatan-kekuatan radikalis agama, rasialis dan ultra nasionalis di Indonesia dan berbagai negara lain di dunia.
Baca: Zuhairi: Ekstrimisme Kulit Putih Harus Diperangi!
Uniknya, lanjut Zuhairi, kemunculan kekuatan-kekuatan kanan itu sebetulnya bisa dikatakan semacam aksi-reaksi. "Menguatnya kaum rasis dan ultra-nasionalis kanan di dunia Barat, karena gelombang imigrasi dari negeri-negeri Muslim. Dan kemunculan kaum radikalis Muslim adalah reaksi atas ketertindasan umat Muslim di Barat oleh kekuatan-kekuatan rasis kanan," kata Zuhairi dalam diskusi Opapaci Forum bertajuk "Inspirasi Nilai Agama dalam Politik" di Jakarta, Kamis (21/3).
Zuhairi mengatakan, hal seperti itulah yang terjadi di dunia ini, dan berdampak pada lahirnya berbagai aksi teror dari kedua belah pihak. Berbagai aksi terorisme di negeri-negeri Timur Tengah, negara-negara Barat, dan termasuk juga di Selandia Baru baru-baru ini merupakan manifestasi dari benturan dua ekstrimisme yang sama-sama berbahaya.
Itu juga mulai berdampak pada Indonesia beberapa tahun terakhir. Menguatnya isu SARA dan beragam fitnah bernuansa agama maupun identitas tertentu adalah bukti dari menguatnya kekuatan kanan di Indonesia yang mencuri panggung dalam benturan dua kutub ekstrim tersebut.
Oleh sebab itu, Zuhairi menegaskan dibutuhkan narasi alternatif untuk menghindarkan Indonesia dari dua ekstrimisme yang berbahaya itu.
Baca: Eva: Pancasila Mengantar NKRI Menuju Kemakmuran
"Narasi alternastif itu adalah Pancasila. Dan itu merupakan komitmen kekuatan-kekuatan kebangsaan termasuk Nahdlatul Ulama (NU), yakni menjaga Pancasila sebagai ideologi negara," kata Cendekiawan muda NU itu.
Zuhairi menegaskan Pancasila merupakan sebuah kesepakatan yang dibangun oleh berbagai stakeholder di Indonesia sejak awal kemerdekaan dahulu. Kesepakatan ini yang membuat bangsa ini bersatu ditengah keberagaman yang ada.
"Jadi Pancasila merupakan ideologi yang paling pas bagi Indonesia, karena bisa mempersatukan, dikala ideologi-ideologi lain justru memecah-belah," ujar Zuhairi.