Jakarta, Gesuri.id - Bakal calon Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menjamin pembelian bawang merah saat harga pasar tidak berpihak pada petani.
Janji ini menjadi angin segar bagi petani Brebes, yang selama ini merasa diabaikan oleh pemerintah daerah terkait fluktuasi harga bawang.
“Ini sudah menjadi komitmen saya. Jika terpilih, saya akan memastikan bahwa pemerintah daerah akan membeli hasil panen bawang merah saat harga anjlok,” tegas Paramitha. Fluktuasi Harga, Masalah Utama Petani Bawang Merah.
Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029
Kabupaten Brebes dikenal sebagai salah satu sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Namun, setiap kali musim panen tiba, harga bawang merah sering kali turun drastis.
Sebagai langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut, Paramitha mengusulkan pembentukan perusahaan daerah (perusda) yang akan bertugas menyerap hasil panen bawang merah dari petani.
Perusda ini nantinya berperan sebagai penyangga harga, sehingga ketika harga di pasar jatuh, petani masih dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak.
“Saya berencana membentuk perusda yang akan fokus pada penyerapan bawang merah dari petani. Tujuannya untuk menstabilkan harga dan melindungi pendapatan para petani,” jelas Paramitha.
Selain berfungsi sebagai penyangga harga, perusda yang diusulkan Paramitha juga akan menjalankan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi bawang merah.
Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi produk bawang merah lokal, sehingga dapat bersaing dengan produk impor dan memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Dukungan dari Petani dan Kelompok Tani.
Baca: Ganjar Temui Rudy di Kota Solo, Ini yang Dibahas
Dukungan dari petani bawang merah untuk Paramitha terlihat jelas dalam deklarasi yang digelar di Desa Klampok.
Para petani berharap agar calon bupati ini benar-benar dapat memberikan perubahan yang mereka harapkan, terutama dalam menjamin stabilitas harga bawang merah.
