Madura, Gesuri.id - Putra Kiai Ma'ruf Amin (KMA) , Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin mengungkapkan dukungan terhadap KMA semakin menguat di Pulau Madura, Jawa Timur (Jatim).
Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Syauqi itu, dukungan dari masyarakat Madura sangat dibutuhkan mengingat mayoritas warga Madura adalah Nahdliyin.
Baca: Pemimpin yang Baik Tidak Dipengaruhi Penampilan Fisik
"Alhamdulillah, warga NU di Madura semakin mantap mendukung 01. Dan, sudah seharusnya warga NU mendukung orang NU," ujar Gus Syauqi, baru-baru ini.
Menguatnya dukungan terhadap Kiai Ma'ruf, lanjut putra kelima Kiai Ma'ruf itu, muncul setelah debat cawapres pada Minggu 17 Maret lalu. Warga Madura terpukau dengan penampilan KMA.
"Kita sebagai orang NU tidak boleh meragukan kapasitas dan kualitas para ulama dan kiai. Yakinlah mereka mampu," tandasnya.
Direktur Master C19 Portal KMA Doddy Dwi Nugroho menambahkan, bukan hanya di Madura dukungan terhadap Kiai Ma'ruf menguat.
"Kami yakin, di sejumlah daerah pun sama," ungkapnya.
Doddy melanjutkan, selama ini banyak orang yang meragukan kapasitas KMA dalam mengurus negara. Namun, debat cawapres lalu membuat masyarakat akhirnya tahu bahwa Kiai Ma'ruf sangat mumpuni dalam urusan bernegara.
"Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa KMA itu ulama yang bisanya mengurus umat. Dan, Alhamdulillah sekarang masyarakat sudah tahu kalau KMA juga cakap menjadi umara," ujar Doddy
Masyarakat Madura yang notabene kebanyakan warga Nahdlatul Ulama menyatakan mendukung paslon 01 terutama Kiai Ma'ruf Amin. Itu tampak tatkala Kiai Ma'ruf menyapa masyarakat Sumenep, Selasa (19/3) siang.
Dalam kunjungannya itu, mantan Rais Aam PBNU disambut ribuan orang dengan bersholawat.
Baca: Survei SMRC: Jokowi Unggul Atas Prabowo di Banten
Usai menyambangi warga Sumenep, Kiai Ma'ruf bergeser ke Pamekasan untuk menghadiri Istighotsah Qubro. Di Pamekasan, puluhan ribu orang pun menanti kehadiran Kiai Ma'ruf.
Seperti diketahui, pada Pemilu 2014, Madura merupakan lumbung suara bagi Prabowo Subianto. Kala itu, Prabowo berhasil meraup 830. 968 suara di Pulau Garam itu, sementara Jokowi-JK mendapat 692.631 suara.