Ponorogo, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Sirmadji melatih calon-calon tenaga saksi dan regu penggerak pemilih di Kecamatan Pudak, Ponorogo, yang mencakup 21 tempat pemilihan suara (TPS).
Mereka dilatih kecakapan untuk mengumpulkan suara dukungan dari masyarakat untuk pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, kandidat nomor 2 di Pilkada Jawa Timur 2018.
Baca: Kegiatan Try Out SBMPTN 2018 PDI Perjuangan Raih Rekor MURI
Dikatakan, para penggerak pemilih ini harus menjelaskan tentang Gus Ipul dan Puti Guntur.
Selain itu juga menjelaskan program-program kebijakannya, termasuk pendidikan gratis SMA/SMK negeri, dan mengajak masyarakat untuk mencoblos pasangan calon Nomor 2.
"Respons positif masyarakat untuk mencoblos Gus Ipul-Mbak Puti ditandai penempelan stiker di rumah-rumah warga, secara sukarela," kata Sirmadji yang juga anggota Komisi II DPR RI ini.
Pelatihan dikoordinir oleh Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjungan Kabupaten Ponorogo. Dihadiri oleh fungsionaris PDIP, salah satunya Sekretaris DPC PDI Perjungan Ponorogo Agung Priyanto.
"Alhamdullilah respons masyarakat bagus. Ini karena popularitas Gus Ipul, yang dua periode menjadi Wakil Gubernur, mendampingi Gubernur Pakde Karwo. Kemudian sosok Mbak Puti Guntur, cucu Bung Karno, dan kader PDIP, menjadi magnet di masyarakat," kata Sirmadji di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (12/5).
Pelatihan saksi dan regu penggerak pemilih, kata Sirmadji, akan dilanjutkan Minggu (13/5) di Kecamatan Sawoo, Sambit, Ngrayun, Ngebel, dan wilayah-wilayah lain di Ponorogo.
"Kami tidak ingin kebobolan. Kami ingin menang tebal, untuk Gus Ipul-Mbak Puti. Maka pendekatan kewilayahan harus dilakukan di level mikro, seperti RT, RW dan dusun," kata Sirmadji.
Baca: PDI Perjuangan Tak Kenal Lelah Junjung Politik Beradab
Banteng gaek itu yakin, Pilkada Jawa Timur 2018 menjadi momentum bagi PDI Perjuangan untuk mendudukkan gubernur-wakil gubernur yang diusungnya.
Maka, kata dia, semua unsur kekuatan PDI Perjungan harus bergerak.
"Kata kuncinya, bergerak, dan terus bergerak. Calonnya bagus, baik Gus Ipul dan Mbak Puti. Keduanya sangat mudah untuk disosialisasikan ke masyarakat," kata Sirmadji.