Jakarta, Gesuri.id - Jalan damai dan kekeluargaan yang ditempuh H. Gunawan dan Saifudin Zuhri perihal sengketa hasil Pileg tingkat provinsi mendapatkan apresiasi dari DPD PDI Perjuangan Jatim.
Kedua kader partai berlambang banteng moncong putih ini pun diundang ke kantor DPD PDI Perjuangan Jatim di Surabaya untuk melakukan klarifikasi. Gunawan datang diwakili putranya, Vebry Wirantha. Sedangkan Saifudin datang sendiri secara langsung.
Menariknya, Vebry datang memenuhi undangan klarifikasi DPD PDI Perjuangan Jatim bersama Saifudin Zuhri menumpang satu mobil yang sama. Pertemuan keduanya juga ditemani oleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir.
Pada klarifikasi tersebut dipimpin langsung Ketua Harian DPD PDI Perjuangan Jatim Ir. H. Budi Sulistyono yang didampingi beberapa pengurus lainnya.
"Saya mengapresiasi kesepakatan damai yang telah diambil H. Gunawan dan Saifudin Zuhri, saya pun menaruh hormat kepada Bapak Said Abdullah dan Bapak Ahmad Basarah selaku Ketua DPP yang juga memberikan penguatan moral kepada mereka berdua dalam menyelesaikan permasalahan sengketa Pileg dengan cara kekeluargaan. Penyelesaian seperti ini bisa menjadi role model para Caleg PDI Perjuangan se-Jawa Timur dan kami akan terus mendorong ke arah sana," kata pria yang akrab disapa Mas Kanang alias Mbah Kung ini, Senin (25/3/2024).
Di sisi lain Vebry yang mewakili sang ayahanda menyampaikan bahwa dia merasa bersyukur karena permasalahan tersebut telah selesai dengan baik secara kekeluargaan.
"Saya menyampaikan suasana batin abah saya, beliau menyampaikan rasa syukur Alhamdulillah, karena keinginan abah menyelesaikan masalahnya dengan adik beliau, Mas Saifudin Zuhri, berjalan sesuai harapan. Dan yang membuat istimewa, keinginan beliau berdua berkat dukungan moral dari Pak Ahmad Basarah, Buya Said Abdullah, dan Pak Kanang, jadi tidak berlebihan kalau saya mewakili keluarga H. Gunawan menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hormat saya kepada tiga panutan saya tersebut," ungkapnya.
Vebry juga menilai bahwa sosok Ahmad Basarah, Said Abdullah, Budi Sulistyono merupakan pemimpin pemersatu. Vebry optimis ke depan PDI Perjuangan akan semakin solid dan tetap menjadi partai besar.
"Saya mengenal Pak Ahmad Basarah sejak 2014, selama mengenal beliau sebagai orang yang selalu menjaga silaturahmi dan persatuan, juga tidak ada dari sikap dan pemikiran beliau yang pilih kasih, hanya mengistimewakan orang-orang dekatnya, itulah yang membuat saya optimis bahwa beliau akan menyambut baik keinginan abah dan Mas Saifudin Zuhri menyelesaikan masalahnya dengan cara kekeluargaan. Dan benar saja, setelah saya menghubungi Pak Ahmad Basarah, beliau langsung menyambut baik niat kami," ujar Vebry.
"Begitu pun dengan Buya Said Abdullah dan Pak Kanang, walaupun mengenal beliau berdua waktunya tidak selama saya mengenal Pak Ahmad Basarah, saya juga punya keyakinan bahwa beliau berdua adalah sosok yang bijaksana dan tidak menginginkan perpecahan sesama kader partai. Saya tidak bisa berkata-kata untuk menggambarkan kebahagiaan suasana batin saya hari ini atas sikap bijaksana elit-elit PDI Perjuangan tersebut,” pungkasnya.
Sementara, dihubungi terpisah, Saifudin Zuhri menuturkan jika dirinya menaruh rasa hormat kepada DPP PDI Perjuangan dan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Menurutnya, para pimpinan kami tersebut sangat bijaksana dalam menyikapi setiap persoalan dan mencari solusinya.
"Kebijaksanaan beliau-beliau untuk kami adalah dorongan semangat untuk terus berjuang demi kejayaan PDI Perjuangan, dan sebagai seorang kader Soekarnois, saya akan senantiasa setia berjuang membesarkan PDI Perjuangan dengan bimbingan para pimpinan dan senior-senior partai," tegasnya.