Kulon Progo, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati hingga akhir Mei, dan komunikasi politik untuk Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Jumat (17/5), mengatakan hari ini, anggota DPRD Kulon Progo sekaligus Ketua Baguna PDI Perjuangan Kulon Progo Pancar Topo Driyo mengambil formulir pendaftaran bakal bakal calon bupati di kantor PDI Perjuangan Kulon Progo.
"Hari ini, yang bersangkutan mengambil formulir di DPC PDI Perjuangan sekitar 16.00 WIB. Saya sendiri yang menerima pendaftarannnya," kata Fajar saat dikonformasi.
Ia mengatakan Pancar Topo Driyo diantar oleh beberapa anggota baguna. Kebetulan, yang bersangkutan adalah kepala baguna yang selama ini berkontribusi terhadap masyarakat dalam penanggulangan bencana.
"Pancar juga masih kerabat dari almarhum mantan Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo," katanya.
Lebih lanjut, Fajar mengatakan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati di PDI Perjuangan Kulon Progo masih berlangsung hingga akhir Mei.
Adapun calon yang mendaftar, yakni dirinya sendiri (Fajar Gegana) Novida Kartika Hadi, Yusron Martofa dan Pancar Topo Driyo.
"Kami juga melakukan komunikasi politik dengan partai lain untuk melakukan penjajakan dimungkinkannya koalisi pada Pilkada 2024 ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Baguna Kulon Progo Pancar Topo Driyo mengatakan keinginan mendaftar cawabub di DPC PDI Perjuangan merupakan panggilan hati keinginan pribadi saja.
Sebagai generasi muda di mana saat ini memasuki era milenial, teknologi berkembang dengan pesat dan juga perkembangan gaya hidup generasi minimal dan gen z.
Kecanggihan teknologi makin meningkat seiring dengan bonus demografi 60 persen nasional harus dibarengi dengan kualitas kinerja manusia, sebagai generasi muda harus bisa beradaptasi dengan cepat dan menjadi lebih baik seiring perkembangan zaman.
Generasi muda di era milenial ini harus berperan sebagai agen perubahan harus mempunyai sikap yang dapat mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat agar ikut serta dalam mempertahankan kearifan budaya lokal yg banyak beraneka ragam salah satunya gotong royong harus terus dibumikan dan dilestarikan di semua sisi kehidupan baik di masyarakat dan di pemerintahan untuk ciptakan good governance and clean governance.
"Saya terpanggil dalam menyelaraskan kembali yang pernah dicanangkan oleh almarhum Bupati Kulon Progo Toyo Santoso Dipo, yakni Tirto Margo Saras. Hal tersebut masih relevan di zaman sekarang," katanya.