Ikuti Kami

PDI Perjuangan Siapkan Ribuan Pengacara Untuk Urus Kecurangan Pada Pilkada Serentak

Menurutnya, 1.000 pengacara yang disediakan itu merupakan bentuk perlawanan.

PDI Perjuangan Siapkan Ribuan Pengacara Untuk Urus Kecurangan Pada Pilkada Serentak
Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan siapkan 1.000 pengacara selama digelarnya pilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, untuk mengurusi kecurangan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mengatakan, hal tersebut sudah diungkapkanya kepada Kepala DPP PD Perjuangan lain, Ronny Talapessy. Menurutnya, 1.000 pengacara yang disediakan itu merupakan bentuk perlawanan.

Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram

"DPP sudah menyiapkan 1.000 pengacara, saya bilang sama Ronny. 'Ron gua lagi ngajarin PAC gua buat ngelawan. Biar ndak seperti dulu di tahun 96'," kata Ribka di Surabaya, Kamis (10/10).

Ribka mengingatkan para relawan memperhatikan jalannya penghitungan suara dalam Pilkada Jatim 2024. Dia khawatir, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dicurangi.

"Jadi kalau ada kecurangan suara Bu Risma, 616 loh kok tinggal 006, (ternyata) penghitungan suara hilang (dari) 616 tinggal 006, hilang 600. Teriakin dari luar (kalau kecurangan)," ujarnya.

Oleh karena itu, Ribka berjanji akan lansung mengangkat telepon jika ada laporan kecurangan dalam Pilkada Jatim. Sebab, dia menilai sudah ada upaya kecurangan dari pasangan calon (paslon) di daerah lain.

"Saya sudah tahu gelagatnya di Jateng, sudah mulai dikumpulkan kades. Pj itu tidak pernah berpihak kepada kita, tidak pernah, Pj ke sana ke lawan kita. Jadi harus kitanya yang solid," ucapnya.

Selain itu, Ribka menyoroti relawan perempuan untuk tidak diam saat melihat kecurangan.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Bahkan, dia meminta agar mereka naik ke meja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Ini perempuan-perempuan jangan cuma bisanya cerewet sama suami. Kalau ada kecurangan naik ke meja cakar lehernya KPPS. Berani enggak? Gitu, nyata-nyata aja intruksi itu," tutupnya seperti yang dikutip melalui laman Kompas.com.

Quote