Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa persoalan Bandung sampai saat ini masih seputar macet, banjir dan sampah yang belum teratasi.
"Hari ini kita lihat Kota Bandung baru hujan sebentar, banjirnya sudah di mana-mana. Artinya kepemimpinan sebelumnya (Ridwan Kamil) nggak mampu mengatasi hanya urusan banjir ini," ujar Hasto saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDI Perjuangan Jawa Barat, di Ballroom Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (9/11).
Hasto pun dengan penuh percaya diri menyatakan bahwa semua masalah yang ada di Kota Bandung dan Jabar, dapat ditangani oleh calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan di Kota Bandung dan Jabar.
Baca: Ganjar Tegaskan Andika Cocok Jadi Gubernur Jawa Tengah
"Nah, di bawah kepimpinan PDI nanti, masyarakat Jabar bisa melihat adanya perubahan yang sangat fundamental," katanya.
"Bagaimana sistem transportasi di Jabar bisa kita atasi, di Bandung tanpa kemacetan, di Bandung tanpa sampah, meskipun yang paling bahaya sekarang adalah sampah Demokrasi," tambahnya.
Menurutnya, semua pasangan calon yang diusung oleh DPIP, baik di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi, memiliki pengalaman, salah satunya pasangan nomor urut 02, di Pilgub Jabar, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang dianggapnya dapat membereskan persoalan tersebut.
"Kita ingin menampilkan Kota Bandung dengan baik dan kemudian juga Jawa Barat di bawah kepemimpinan sosok yang berpengalaman, karena kita lihat ternyata Kota Bandung di bawah Pak RK, kemudian juga (5 tahun) sebagai Gubernur, persoalannya tidak jauh berubah. Bahkan dari banjir saja itu lebih buruk daripada sebelumnya," katanya.
Baca: Ganjar Pranowo Beri Wejangan ke Pasangan Andika dan Hendi
Hasto pun mengharapakan agar Pilkada 2024, khususnya di Jabar tidak ada campur tangan kekuasaan.
Termasuk, penggiringan alat negara dan aparat kepolisian, karena dibeberapa daerah Hasto mengaku mendapatkan laporan soal keberpihakan aparat kepolisian ke salah satu pasangan calon.
"Kami banyak mendapat laporan, aparatur kepolisian banyak dikerahkan untuk membackup calon tertentu dan ini merendahkan marwah institusi yang punya spirit merah putih dengan keteladanan dari Jenderal Hoegeng, seharusnya tidak boleh direndahkan marwahnya hanya menjadi tim pemenangan," katanya