Jakarta, Gesuri.id - Hasil survei DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) yang menggandeng lembaga survei menunjukkan ketokohan Untung Wibowo Sukawati menduduki posisi tertinggi dari sisi elektabilitas, popularitas, dan lainnya.
Oleh sebab itu, DPC PDI Perjuangan Sragen optimistis rekomendasi PDI Perjuangan akan diberikan kepada Untung Wibowo Sukawati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Sragen.
Optimisme itu disampaikan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sragen, Suparno, saat berbincang di Kantor DPC PDI Perjuangan Sragen, belum lama ini.
Suparno mengetahui hasil survei tersebut saat mendampingi Untung Wibowo Sukawati yang akrab disapa Bowo mengikuti fit and proper test sebagai bakal calon bupati (cabup) di DPD PDI Perjuangan Jateng di Semarang.
Dia mengatakan bakal cawabup DPC PDI Perjuangan Sragen Respati Setyo Saputro juga ikut fit and proper test di ruangan terpisah
Dia mengatakan bakal cawabup DPC PDI Perjuangan Sragen Respati Setyo Saputro juga ikut fit and proper test di ruangan terpisah.
“Mas Bowo itu hanya satu-satunya bakal cabup PDIP Sragen sehingga rekomendasi DPP yakin diberikan kepada beliau. Dari hasil survei terhadap sekian tokoh bakal calon di Sragen, Mas Untung Wibowo Sukawati menduduki peringkat tertinggi, baik elektabilitas dan popularitasnya. Ada sembilan sistem yang digunakan dalam survei itu, seperti ketokohan terpopuler itu ada berapa. Sistem itu disinkronkan,” jelas Suparno.
Dia menyampaikan visi dan misi yang disampaikaan juga selaras dengan rencana jangka panjang. Dia menerangkan survei itu yang mengadakan DPD PDI Perjuangan Jateng dengan menggandeng lembaga survei tertentu.
Dia menyatakan PDI Perjuangan siap dengan segala sesuatu yang terjadi, baik kompetisi dengan dua pasangan calon, tiga pasangan calon, bahkan dengan situasi tidak ada lawan. “Ya, sudah ada skenario-skenario yang disiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan,” ujarnya.
Sementara itu, bakal cabup Sragen Ismail Joko Sutresno menyampaikan situasi politik di Sragen masih dinamis dan keputusan final terkait rekomendasi itu ada di partai politik (parpol).
Dia menyampaikan segala keputusan diserahkan kepada parpol, termasuk arah koalisinya. Ismail mengaku sudah mengantongi keanggotaan parpol sehingga harus mengikuti tahapan peraturan di parpol.
“Saya berangkat dari PKB. Apa yang saya lakukan pasti atas sepengetahuan PKB. Saya mendaftar ke PAN [Partai Amanat Nasional] dan Partai Gerindra itu juga atas sepengetahuan PKB. Saya optimistis 80% bisa mendapatkan rekomendasi dari PKB dan 60% dari Partai Gerindra. Kalau dari PAN belum ada progresnya,” jelas dia.
Dia menyampaikan relawan yang muncul ini sebenarnya masih bersifat memanasi mesin politik. Dia menyatakan mesin itu akan digas penuh setelah rekomendasi turun.
“Semua masih bisa berubah. Di Sragen ini harus linier dengan Jateng. Prediksi saya kemungkinan dua poros. Saya siap maju berapa pun calonnya,” jelas dia.