Makassar, Gesuri.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni, mengatakan partainya sangat percaya diri sehingga tidak mau terburu-buru menetapkan usungan untuk Pilkada mendatang.
Baca: DPC PDI Perjuangan Toraja Utara Siap Ikuti Rakerda 1 Sulsel
Itu, lanjutnya, karena PDI Perjuangan tidak ingin sebatas menjadi penonton maka, ujarnya, pihaknya mendorong kader untuk bertarung pada pesta demokrasi itu.
"PDI Perjuangan itu pede di Makassar. Kami tidak buru-buru menentukan pilihan karena kami merasa belum perlu. Dan itu juga menjadi bukti bahwa kami memang percaya diri di Pilwalkot Makassar," kata Rudy dalam sesi jumpa media, di Hotel Claro, Rabu (11/3).
Mengontrol enam kursi di DPRD Makassar menjadi modal besar bagi PDI Perjuangan. Parpol ini diketahui mendorong kadernya setidaknya maju sebagai 02 pada Pilwalkot Makassar. "Kami ini punya enam kursi di Makassar. Kursi yang cukup signifikan. Makanya kami pede," ujarnya.
Legislator DPRD Sulsel ini kembali menekankan bahwa syarat untuk bisa mendapatkan surat sakti dari PDI Perjuangan ialah menggandeng kader partai. Ada dua kader yang ditawarkan yakni Andi Yagkin Padjalangi dan Dokter Onasis.
"Jadi bagi siapa pun yang mau mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan, wajib menggandeng kader kami. Kalau tidak mau, ya tidak usah. Kami akan cari yang mau," tegas Rudy.
Rekomendasi Bertahap
Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ridwan Wittiri, menambahkan untuk rekomendasi 10 kabupaten/kota lainnya masih berproses di DPP. Dia meminta publik untuk bersabar.
"Di setiap daerah ini, kita utamakan mendorong kader. Di Toraja Utara ada kader, di Tana Toraja juga ada kader. Jadi kita memang memprioritaskan kader kita," sambung Ridwan.
Sebelumnya, PDI Perjuangan telah mengeluarkan dua rekomendasi untuk dua daerah. Yakni untuk Tomy Satria Yulianto-Andi Makassau dan Muh Basli Ali-Saiful Arif.
Baca: PDI Perjuangan Sulsel Matangkan Strategi Pilkada
"Andi Makkasau itu kader kami memang, makanya kita usung. Kalau di Selayar memang tidak ada kader dan hanya satu kursi, jadi kita merapat ke petahana," sebutnya.
Anggota DPR RI membocorkan 10 rekomendasi daerah lainnya akan keluar bertahap. Dan direncanakan bulan ini. "Mungkin tanggal 23 Maret," tandasnya.