Malang, Gesuri.id - PDI Perjuangan menegaskan nama-nama capres dari partai berlambang kepala banteng pada Pilpres 2024 mendatang ada di kantong Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Sesuai hasil keputusan Kongres, hak prerogatif Capres – Cawapres ini ada ditangan Bu Megawati,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah
Meski sudah dikantongi namun pihaknya masih menyimpan rapat nama-nama Capres yang akan ditetapkan PDI Perjuangan.
Baca: Soal Aksi 'Bersih-bersih Heru, Gilbert Tegaskan Hal Ini
“Karena sesuai agenda dari KPU kan jadwalnya masih bulan Oktober 2023 mendatang,masih ada waktu,” ujar Basarah, Rabu (16/11).
Hingga saat ini lanjut Ahmad Basarah semua partai belum ada satupun partai atau blok politik yang menetapkan capresnya.
Termasuk Partai Nasdem sendiri meski sudah mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres namun kata Ahmad Basarah diketahui jika Nasdem belum bisa memenuhi ambang batas 20 persen kursi di DPR.
Hal sama juga terjadi di koalisi PKB-Gerindra, meski sudah memenuhi ambang batas berkoalisi tapi mereka lanjut Ahmad Basarah belum menentukan calon definitif Capres yang diusung. Demikian juga dengan Koalisi Indonesia Bersatu(KIB)
PDI Perjuangan sendiri saat ini beber Ahmad Basarah disebut sudah memenuhi ambang batas 20 persen kursi parlemen tersebut, meski sudah bisa mencalonkan capres-Cawapres sendiri namun PDI Perjuangan beber Basarah masih terus memantau dinamika politik yang berkembang.
“Kami yakin Bu Mega akan menunggu waktu dan hari yang tepat untuk memutuskan capres-cawapres yang diusung. Masih ada waktu kok,” tutur Wakil DPR RI asal Dapil Malang Raya ini.
Baca: Sekjen Hasto: Jokowi Ingin Bangun Harapan Kontestasi Pilpres
Apakah akan membangun koalisi, Basarah menyebut semua kemungkinan itu bisa terjadi meski PDI Perjuangan, sejatinya bisa mengusung capres sendiri.
Seperti di 2019 lalu, PDI Perjuangan bisa saja mengusung capres nya sendiri, namun hal itu tidak dilakukan karena PDI Perjuangan sendiri memilih untuk berkolisi.
“Karena PDI Perjuangan ini kan sifat kegotong royonganya kuat makanya berkoalisi, tentunya gotong royong itu harus saling menguntungkan,” pungkas Ahmad Basarah.
