Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan PDI Perjuangan telah melakukan komunikasi politik dengan partai politik (Parpol) lain dalam menghadapi Pilkada.
Hal ini, menurutnya, dilakukan untuk menentukan berbagai opsi kerja sama politik. Kendati, secara kaderisasi, partai berlambang kepala banteng moncong putih memiliki kewajiban menempatkan kader-kader terbaik di kontestasi Pilkada 2024.
Baca: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025
“Sudah berbulan-bulan lalu kami melakukan dialog politik dengan parpol lain. Tentu dalam rangka menentukan opsi-opsi kerjasama politik,” kata Aryo Seno Bagaskoro.
“Di Jatim kami punya tuntutan tinggi untuk menempatkan kader kami,” imbuhnya.
Ia menuturkan, kader terbaik di Jawa Timur tersebut telah berproses secara baik. Dari tahapan politik dari kepala daerah, eksekutif hingga di jenjang legislatif.
“Di Jatim kami melakukan simulasi-simulasi pasangan-pasangan,” ucapnya.
“Dulu, ya! Kita pernah melakukan komunikasi politik dengan ibu Khofifah dan parpol pengusungnya, tapi berjalannya waktu kami memiliki opsi-opsi yang lain,” imbuhnya.
Opsi lain tersebut, lanjut dia, dengan menempatkan pasangan religius. Sehingga opsi kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap dipertahankan.
Baca: Adian, Ganjar, Ahok Diyakini Tingkatkan Kinerja PDI Perjuangan
“Ini untuk menajamkan nama-nama tertentu yang muncul dari bawah. Misalnya muncul nama bu Risma, pak Azwar Anas dan lain sebagainya,” terangnya.
“Ini kami tengah melakukan pemantapan. Tentu Jawa Timur dengan wilayah legaliter dengan masyarakat yang religius dan kritis tentu akan dievaluasi dengan berjalannya waktu,” imbuhnya seperti yang dikutip melalui laman detik.com.