Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tidak Gunakan APBN untuk Kampanye 

PDI Perjuangan memakai sistem gotong royong namun memastikan akuntabilitasnya melalui audit independen.

PDI Perjuangan Tidak Gunakan APBN untuk Kampanye 
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Organisasi DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa dana bantuan parpol dari APBN tidak digunakan untuk kepentingan kampanye Pemilu 2019. Untuk kepentingan kampanye, PDI Perjuangan memakai sistem gotong royong namun memastikan akuntabilitasnya melalui audit independen.

Baca: PDI Perjuangan Dukung Dana Bantuan Parpol Naik

Sesuai peruntukannya yang diatur undang-undang, dana bantuan parpol dari APBN itu dipakai untuk pembiayaan pendidikan politik. Berbicara sebelum melaksanakan Safari Politik Kebangsaan IV menyusuri Banten, Hasto mengatakan, PDI Perjuangan adalah salah satu parpol yang memperkuat lembaga kepemimpinan negara lewat kaderisasi parpol.

"Kami punya sekolah kepala daerah. Seluruh caleg, bukan hanya mengikuti psikotes, tetapi juga mengikuti sekolah partai. Itu dana APBN yang dipakai," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (20/12).

Sementara untuk dana kampanye pemilu, PDIP memakai sejumlah sumber, yang pertama adalah iuran anggota. Hasto mengatakan PDI Perjuangan adalah parpol pertama yang punya rekening gotong royong yang diaudit akuntan publik.

Sumber kedua adalah caleg yang bergotong royong. Dana para caleg itu dikelola sendiri. Cuma semuanya harus dilaporkan kepada partai.

"Laporannya kami integrasikan bersama-sama ke KPU," kata Hasto.

Sumber ketiga adalah dana dari DPP PDI Perjuangan yang diperoleh dengan bergotong royong. Kata Hasto, gotong royong adalah tradisi partainya. Sebagai contoh, di Pilgub Jawa Tengah, demi memenangkan cagub Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPR Utut Adianto menyumbang Rp 150 juta untuk kampanye pemenangan.

Baca: Dana Saksi Pemilu Ditanggung APBN, Ini Saran Hasto

"Ini model yang kami bangun, sehingga beban tak hanya di calon kepala daerah atau caleg saja, tapi kita pikul bersama-sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul," ujar Hasto.

"Di pilpres kami juga gotong royong. Contoh kami ke daerah. Safari politik misalnya. Ini kan gotong royong. Di situ itu yang kami kampanyekan adalah Pak Jokowi-KH Ma'ruf juga," pungkas Hasto.

Quote