Jakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan menegaskan menolak penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 meski angka penularan virus corona (COVID-19) di Indonesia sedang tinggi saat ini.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto menegaskan penundaan pelaksanaan Pilkada nantinya bisa berdampak negatif pada banyak hal.
Baca: Dampak COVID-19, Dekopin Siap Perkuat Koperasi
Salah satu contohnya yakni pasangan calon dan pembiayaan pilkada akan penuh dengan ketidakpastian.
Tak hanya itu, Bambang menyatakan partai politik dan penyelenggara pemilu juga terombang-ambing di tengah ketidakpastian bila Pilkada ditunda. Ketidakpastian itu, kata dia, dikhawatirkan bisa menciptakan situasi kebingungan.
"Bahkan yang paling ngeri akan memunculkan kekacauan sosial," kata dia.
Melihat hal itu, Bambang menegaskan penundaan Pilkada justru akan membuat situasi yang penuh ketidakpastian. Karena itu, Bambang memilih agar pelaksanaan Pilkada serentak tetap dilanjutkan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
"Yang tidak pasti harus dijadikan pasti, yang uncontrolable harus menjadi controlable," kata Bambang.
Baca: Pemkab Banyuwangi Kembali Berlakukan WFH Bagi ASN
Sejumlah pihak sempat mengkhawatirkan pelaksanaan Pilkada justru semakin meningkatkan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Desakan penundaan salah satunya dilontarkan oleh elemen masyarakat sipil melalui Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)Titi Anggraini.