Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan masih meyakini pasangan Ganjar-Mahfud akan menang siginifikan di Kota Surabaya, sebagai salah satu wilayah basis mereka.
PDI Perjuangan tak ambil pusing sinyal dukungan Presiden Jokowi serta sejumlah tokoh asal Jatim yang mengarah kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Adapun Jokowi, sebagai Presiden dua periode sebelumnya diusung oleh PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyebut, dalam berbagai survei internal yang dilakukan elektabilitas Ganjar-Mahfud berada dalam tren yang positif bahkan menyentuh lima puluh persen lebih. Unggul jauh dari dua pasangan lainnya.
"Kami yakin betul akan menang dengan angka yang mutlak di Kota Surabaya. Surabaya ini adalah basis PDI Perjuangan. Kemudian basis ini dikelola dengan sangat intensif, pergerakan sudah dimulai sejak lama. Artinya, kami bangga Surabaya jadi basis penting PDI Perjuangan," kata Adi di Studio TribunJatim Network, Rabu (31/1/2023).
Pernyataan Adi ini disampaikan dalam agenda Talkshow Politik Tribun Series.
Forum tersebut juga menghadirkan Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni dan dipandu oleh Manajer Editor Online TribunJatim Network Mujib Anwar.
Dalam forum tersebut, Adi menyebut tidak hanya sekedar optimis berdasarkan hasil survei.
Mesin politik partai, disebut sudah bekerja sejak Ganjar diumumkan sebagai Capres oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 21 April 2023 lalu.
Para kader, disebut makin gaspol saat nama Mahfud MD yang merupakan putra daerah Jawa Timur dipilih sebagai cawapres pendamping Ganjar.
Menurut Adi, partainya bersama parpol koalisi bekerja getol.
Adi masih percaya dukungan rakyat akan mengantarkan Ganjar-Mahfud. Hal ini yang melandasi PDI Perjuangan Surabaya tetap yakin meski Jokowi nampaknya semakin dekat dengan kubu Prabowo-Gibran.
Begitu pula PDI Perjuangan Surabaya tak ambil pusing soal dukungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada pasangan Prabowo-Gibran.
"Kami memandang betul kedaulatan rakyat. Mau tokoh siapa pun, kalau rakyat tidak berkehendak ya tidak ada artinya juga. Inilah yang diajarkan di PDI Perjuangan, kami tidak bergantung kepada orang per orang tokoh dan sebagainya. Tapi kami bergantung kepada kerja yang konkret di lapangan," ujar Adi yang juga Ketua DPRD Surabaya.
Adi menyebut, PDI Perjuangan tak gentar meski menghadapi koalisi gemuk kompetitor. Sebab, dia menyebut PDI Perjuangan sudah memiliki pengalaman 'dikeroyok' parpol.
Misalnya dalam konteks Pilkada Surabaya 2020 yang mengusung pasangan Eri Cahyadi-Armuji dan berhasil menang. Hal ini dinilai sebagai bukti mesin politik berjalan optimal.
"Pasangan Ganjar-Mahfud punya elektoral yang kuat ditunjang kinerja mesin partai, yakni PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo. Dengan koalisi kecil ini justru kami bisa melahirkan satu tim yang sangat kompak. Kami sangat yakin, karena berdasarkan data," ujar Adi yang mantan jurnalis ini.