Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus membantah keras anggapan PDI Perjuangan "lemah", hingga akhirnya mengusung putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo.
Deddy menanggapi argumentasi seorang pengamat komunikasi politik di sebuah talkshow, yang menganggap ada politik dinasti dalam pencalonan Gibran.
Baca: Tuduhan Politik Dinasti Untuk Gibran Tidak Mendasar!
Deddy menilai anggapan itu tidak sesuai dengan kondisi internal partai.
"Kalau dibilang PDI Perjuangan lemah dalam sistem rekrutmen politik, saya kira salah," sanggah Deddy.
"Orang ini suka mengucapkan kata-kata atau pandangan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi," tambah Anggota Komisi VI DPR itu.
Deddy menambahkan, PDI Perjuangan harus bersikap terbuka terhadap kemungkinan ada calon potensial yang nonpartai.
"Coba kalau PDI Perjuangan tidak membuka tempat bagi yang nonkader untuk masuk, lalu kita dianggap apa?" sindirnya.
Meskipun begitu, ia membenarkan anggota keluarga tokoh politik yang sudah berkuasa dapat menjadi sumber rekrutmen.
Baca: PKS Kritik Gibran, Ruhut: Urus Saja Partai Gelora!
"Dalam kasus Gibran, saya sudah katakan pemimpin atau elit adalah salah satu sumber rekrutmen," jelas anggota DPR dari Dapil Kalimantan Utara tersebut.
"Gibran datang pada waktu yang tepat. Kita dalam memutuskan calon sudah tentu, bahwa dia anak Jokowi itu salah satu pertimbangan," paparnya
Seperti diketahui, Gibran dicalonkan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020 berdampingan dengan Teguh Prakosa.