Lampung Tengah, Gesuri.id – Melakukan rangkaian kegiatan keimanan Islam, calon gubernur Lampung nomor 2, Herman HN menggelar pengajian. Dia juga berjanji akan melakukan program terobosan memberikan kemudahan pelayanan kesehatan buat masyarakat miskin.
Herman bersama tim pendukung dan para simpatisan menggelar pengajian di Kelurahan Simbarwaringin, Trimurjo, Lampung Tengah, kemarin. Adalah Ustaz Wijayanto sebagai penceramah yang memberikan materi ke-Islaman-an dengan renyah dan disisipin haya humor sehingga terasa enak didengar.
Baca Juga: Ini Alasan Herman HN Keluar Saat Dikusi Bersama Mahasiswa
Setelah itu, giliran Herman HN memberikan sambutan. Menurutnya, seluruh visi dan misi seluruh calon gubernur sejatinya baik. Hanya saja, apakah benar nantinya visi misi tersebut benar-benar dijalankan?
"Visi misi semua calon itu baik, bukan hanya calon presiden, gurbernur, bupati bahkan kepala desa. Tapi mau tidak menjalankannya jika terpilih nanti," katanya di hadapan ratusan jemaah pengajian.
Baca Juga: Herman HN, Antara Bukti dan Syiar Islam
Dia menambahkan, soal keberpihakan merupakan cara utama untuk melihat visi misi itu terlaksana atau tidak. Dirinya memberi contoh soal sikapnya dalam menolak program BPJS. Itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan salah satu masyarakat tentang kesehatan.
Menurutnya, saat menjadi Wali Kota Banda Lampung, ia pernah mengungkapkan gagasan menolak masyarakat Bandar Lampung masuk program BPJS karena menurutnya gotong-royong itu yang mampu menolong yang susah. "Orang tidak sakit kok bayar, saya minta pengusaha untuk bayar guna kepentingan masyarakat. Saya bukan menentang namun gotong-royong itu bukan sesama orang susah. Saya perintahkan cek berapa dalam seminggu masyarakat yang rutin berobat dan akhirnya pemerintah yang bayar," tunjuknya.
Baca Juga: Herman HN – Sutono Akan Turunkan Angka Kekerasan
Nah, bagi Herman paradigma seperti itu yang bisa melihat apakah visi misi calon kepala daerah itu bisa berjalan. Sebab, bila keberpihakan kepada rakyat kecil tidak terjadi, maka sudah pasti visi misi itu hanyalah jadi janji gombal politik.
