Jakarta, Gesuri.id - Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah menilai janji Ganjar Pranowo untuk memutihkan kredit macet seluruh nelayan di Indonesia sangat progresif, sesuai dengan visi negara maritim.
Hal itu penting dilakukan untuk mewujudkan kedaulatan negara.
BaCa: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
“Visi Ganjar-Mahfud adalah mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang adil dan lestari. Salah satunya dengan memperkuat nelayan Indonesia,” katanya.
Saat ini kekayaan lautan Indonesia belum termanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan nelayan indonesia. Bahkan, kantong kemiskinan terutama terjadi di kelompok nelayan.
Banyak dan nelayan Indonesia tidak cukup memiliki alat produksi guna meningkatkan produktivitas mereka.
Menurut Piter, latar belakang itulah yang menjadikan paslon nomor urut 3 menaruh perhatian pada kelompok nelayan. Penguatan nelayan akan menjadi salah satu program menuju negara maritim yang adil dan lestari.
“Tidak mungkin memperkuat nelayan apabila nelayan masih terbelenggu oleh kredit macet, pemutihan kredit nelayan penting untuk dilakukan, namun pelaksanaannya harus berpegang pada basis data yang kuat,” katanya.
Menurutnya, pemutihan ini sangat mungkin dilakukan, terutama mengingat jumlahnya yang tidak terlalu besar di kisaran Rp180-190 miliar.
BaCa: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan
“Tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa kredit yang diputihkan memang layak diputihkan,” ujarnya.
Pun demikian dengan utang petani yang mencapai Rp600-an miliar. Serupa dengan nelayan, banyak petani yang juga tak memiliki alat produksi sendiri. Sehingga, penghapusan utang dapat mendongkrak produktivitas dan kesehajteraan mereka.