Jakarta, Gesuri.id - Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UM), Dr. Akhirul Aminulloh, mengatakan PDI Perjuangan sudah dapat mengandalkan Sanusi yang memiliki elektabilitas di atas 50%. Namun, ada dua kader PDI Perjuangan yang berpotensi maju sebagai calon, yakni Sanusi dan Gunawan.
Seperti diketahui, belum ada calon definitif yang muncul dalam Pilkada 2024 Kabupaten Malang. Namun, Dosen Komunikasi Politik Universitas Negeri Malang itu mengungkapkan bahwa hanya dua partai yang terlihat menonjol, yaitu PDI Perjuangan dan PKB.
Sementara itu, Aminulloh menambahkan kepentingan PDI Perjuangan tidak hanya tertuju pada Pilkada 2024, tetapi juga Pilkada 2029. Pada saat itu, Sanusi tidak dapat mencalonkan diri lagi, sehingga wakilnya memiliki peluang besar untuk maju.
"Saya membaca dari hasil survei LSI, elektabilitas Sanusi lebih dari 50%. Saya menduga hal ini menjadi pertimbangan PDI Perjuangan. Jika wakil Sanusi berasal dari partai lain, maka pada Pilkada 2029 yang berpeluang besar untuk maju adalah wakilnya," katanya. Selasa (13/8).
Dalam Pileg 2024, PDI Perjuangan memperoleh 13 kursi dan PKB 11 kursi. Jika kedua partai ini bergabung, akan sulit bagi kandidat lain untuk bersaing.
"Jika Sanusi dan Lathifah berpasangan, akan sulit mencari tandingannya, bahkan bisa melawan kotak kosong. Namun, hal ini sebenarnya kurang baik dan tidak mendidik masyarakat dalam berpolitik. Tinggal menunggu restu dari DPP PDI Perjuangan," ucapnya.
Aminulloh juga menjelaskan bahwa sebenarnya PDI Perjuangan sudah bisa maju sendiri sebagai partai pemenang. Gunawan, yang gagal dalam Pileg 2024 sebagai anggota dewan provinsi, bisa diadopsi sebagai wakil bupati. Hal ini akan membuat posisi PDI Perjuangan aman pada Pilbup 2029.
"Politik itu ada panggung depan dan panggung belakang. Kedua sisi ini bisa berubah tergantung pada pertimbangan dan kalkulasi politik," pungkasnya.