Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Rahmawati dZaelani menegaskan bahwa kejanggalan yang terjadi dalam proses pemungutan suara di Sydney, Australia, merupakan kecurangan yang sangat sistematis.
Baca: Rahmawati: Tindak Tegas Hoax yang Mendelegitimasi Pemilu
Menurutnya, kecurangan itu sudah sejak lama direncanakan. "Itu kecurangan sistematis yang sudah sejak lama direncanakan. Kecurangan itu harus dilawan," kata Rahmawati kepada Gesuri, Senin (15/4).
Rahmawati menegaskan, kecurangan semacam itu tidak boleh terjadi di Indonesia pada 17 April 2019 mendatang.
Namun, apabila hal itu terjadi, Rahmawati menyerukan perlawanan.
"Jangan takut untuk melawan, melaporkan, dokumentasikan dengan di foto, di videokan dan diviralkan.
Datang ke TPS (tempat pemungutan suara) pagi-pagi, intinya lawan dan jangan takut jika ada kecurangan!" tegas Rahmawati.
Seperti diketahui, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menerima laporan bahwa ketika pemungutan suara berjalan di Sydney, ada sekitar seratus pemilih yang sudah mengantre tidak diperkenankan menggunakan hak suaranya lantaran waktu sudah habis.
Baca: Warga Indonesia di Australia Antusias Sambut Jokowi
TKN mencatat hanya 40 orang yang diperbolehkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Australia menggunakan hak pilih, 60 orang lainnya diminta pulang.
TKN juga menerima aduan soal indikasi keterlibatan panitia pemilihan di Australia di kelompok pendukung pasangan calon 02, Prabowo-Sandiaga.