Ikuti Kami

Peternak Ikan Koi Blitar Raya Dukung Ganjar Jadi Presiden

Deklarasi diawali dengan dialog yang guna menginventarisir sejumlah kendala yang dihadapi peternak ikan koi di wilayah Blitar.

Peternak Ikan Koi Blitar Raya Dukung Ganjar Jadi Presiden
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Puluhan perwakilan peternak ikan koi Blitar Raya mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden Ganjar Pranowo , Kamis (5/10).

Bertempat di sekretariat Komunitas Koi Farm yang berada di area kolam ikan koi di persawahan Dusun Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, deklarasi diawali dengan dialog yang guna menginventarisir sejumlah kendala yang dihadapi peternak ikan koi di wilayah Blitar.

Baca: Memaknai 34 Menit Ganjar Pranowo dan Najwa Shihab

Ketua Komunitas Koi Farm Masruri (50) dari Desa Kemloko mengatakan bahwa deklarasi tersebut mewakili aspirasi dari sekitar 1.000 petani dan peternak ikan koi yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota Blitar.

Masruri mengutarakan alasan kenapa petani dan peternak ikan koi berikrar memberikan dukungan pada pencapresan Ganjar Pranowo. Menurut Masruri, mantan Gubernur Jawa Tengah itu merupakan sosok pemimpin yang terbukti bersedia terjun langsung ke masyarakat bawah termasuk kalangan petani untuk mendengarkan problem yang dihadapi. “Sebagaimana kita tahu sudah ada tiga calon presiden. Namun, kami petani dan peternak ikan koi khususnya di wilayah Desa Kemloko memilih menjatuhkan dukungan kepada Pak Ganjar,” ujar Masruri usai deklarasi.

Kata Masruri, petani dan peternak ikan koi meyakini Ganjar Pranowo sebagai sosok pemimpin yang bersedia menyerap aspirasi masyarakat bawah. Masih menurutnya, masyarakat bawah sangat membutuhkan kemauan dari pemimpin nasional yang bersedia membela kepentingan mereka. Dia mencontohkan problem kelangkaan pupuk bersubsidi yang hampir selalu mengalami kelangkaan justru ketika dibutuhkan.

Baca: Semangat Kemanusiaan Ganjar Pranowo

“Di setiap musim tanam pertama sekitar September, pupuk bersubsidi dan pupuk yang terjangkau harganya menjadi langka. Petani bawa uang tapi barang tidak ada. Yang ada pupuk impor yang harganya beberapa kali lipat,” tutur Masruri.

Bagi peternak ikan koi, lanjutnya, kendala yang paling banyak dihadapi adalah masalah akses listrik PLN yang diperlukan untuk mengoperasikan beragam peralatan kolam terutama lampu, pompa pasokan oksigen dan pompa sirkulasi air.

Padahal, kata dia, kolam ikan koi paling banyak berada di area persawahan yang jauh dari tiang listrik milik PLN. “Persoalan-persoalan yang dihadapi petani dan peternak ini kan butuh kemauan dari pemimpin untuk membantu mengatasinya,” tutur Masruri.

Quote