Surabaya, Gesuri.id - Meski optimistis bisa menang di Pilkada Surabaya, PDI Perjuangan Kota pahlawan ini terus merapatkan barisan dan berkonsolidasi sesama kader.
Apalagi target yang diusung dalam pilwali surabaya kali ini cukup jelas. Yakni, mempertahankan kemenangan dalam pilwali langsung tiga kali berturut - turut.
Baca: PDI Perjuangan Berhati-hati Usung Paslon di Pilkada Riau
Wakil Sekretaris DPC Achmad Hidayat menuturkan, PDI Perjuangan menyatakan tidak ingin melepaskan Surabaya.
"Surabaya menjadi salah satu daerah yang benar-benar strategis untuk kekuatan Nasionalis", ucapnya.
Di Jawa Timur Surabaya memang dikenal dengan prrferensi politik Nasionalis dan Rasional.
Itu terbukti dalam tiga pelaksanaan pilwali sebelumnya pada 2005 memenangkan Bambang DH - Arief dengan 492.222 suara. Lima tahun berselang memenangkan pasangan Tri Rismaharini-Bambang DH dengan 358.187 suara.
Tahun 2015 pasangan Risma - Whisnu meraup 893.097 atau sama dengan 86,22 persen.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono menjelaskan bahwa dalam pilkada 2020 menargetkan kemenangan walau sampai saat ini rekomendasi belum turun.
"Meski Rekom belum turun kami tetap bekerja dan melayani masyarakat", jelasnya.
Baca: John Minta Penutupan Pasar di Surabaya Ditinjau Ulang
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya itu menjelaskan bahwa selama pemerintahan PDI Perjuangan banyak prestasi yang di raih kota surabaya. Selain itu program Pendidikan gratis, pelayanan kesehatan dan pembangunan Infrastruktur yang mencerminkan kota maju dan Humanis.
PDI Perjuangan Surabaya terus melakukan komunikasi politik dengan partai - partai lain. Baktiono mengungkapkan bahwa kunci kemenangan adalah terus melayani dan bersama - sama Wong Cilik.