Konawe Utara, Gesuri.id – Perhelatan pemilihan umum (pemilu) kepala daerah bupati dan wakil bupati di Kabupaten Konawe Utara (Konut), tinggal menghitung bulan.
Beberapa calon yang akan bertarung lengkap dengan pasangannya sudah menampakkan diri di publik dan melakukan konsolidasi di masyarakat untuk peroleh dukungan.
Di Kabupaten Konawe Utara, terkhabar 3 calon yang akan bertarung merebut kursi 01 dan 02 Konawe Utara. Antara lain; Pasangan Ikbar – Abu Haera dengan jargon BERIKRAR, pasangan Sudiro – Raup dengan jargon SUARA RAKYAT, dan pasangan Ruslan – Risman.
Tidak hanya bersosialisasi di lapangan, para calon pun juga bersaing merebut kursi partai sebagai syarat peroleh pintu untuk ikut dalam pesta demokrasi 5 tahunan itu. Di Konawe Utara untuk bisa ikut dalam pilkada harus peroleh 4 kursi dari partai pendukung atau pengusung.
Seperti yang tengah hangat berlangsung dan di perbincangkan, dimana para calon saling adu untuk mendapat dukungan dari PDI Perjuangan yang saat ini memiliki 3 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konut.
Strategi jitu terus dilancarkan para calon untuk meyakinkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memberikan rekomendasi dukungannya untuk bertarung di pilkada Konut.
Namun, nampaknya dari 3 calon yang muncul, tinggal 2 diantaranya yang bersaing ketat untuk mendapatkan kan pintu PDI Perjuangan yakni pasang Ikbar – Abu Haera dan pasangan Sudiro – Raup.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Konut, I Made Tarabuana yang mengatakan, jika hanya 2 calon yang telah menghadap dan bertemu melakukan wawancara dengan pimpinan pusat PDI Perjuangan yaitu pasangan Ikbar – Abu Haera dan Sudiro – Raup.
“Kebetulan sekali kami pada tanggal 4 juli 2024 bersama sama dengan dua calon kandidat bupati dan wakil bupati dalam hal ini pak Ikbar bersama pak Abu Haera begitu pula pak Sudiro dan Raup, sama- sama rapat di DPP PDI Perjuangan di Jakarta,”ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Konut, I Made Tarabuana, baru-baru ini.
Terkait siapa yang mendapatkan rekomendasi partai PDI Perjuangan, I Made Tarabuana menyampaikan bahwa menunggu hasil survei dari partai tersebut.
“Jadi keputusan kami di PDI Perjuangan itu, menunggu hasil survei yang di turunkan oleh PDI Perjuangan. Namun hari ini survei sudah ada sebenarnya tapi itu nda boleh saya bocorkan karena rahasia partai,”ungkap politisi senior PDI Perjuangan ini.
Pria yang yang juga menjabat Wakil Ketua ll DPRD Konut ini menerangkan, jika PDI Perjuangan sendiri akan memberikan rekomendasi kepada kandidat atau figur yang memiliki hasil survei terbaik.
“Saya selalu ketua DPC PDI Perjuangan Konut bersama seluruh jajaran struktur PDI Perjuangan Konut dari DPC, PAC dan ranting selalu tegak lurus perintah partai. Siapapun di rekomendasikan itu yang harus kami dukung dan usung. Karena PDI Perjuangan tidak ingin mendukung tapi mengusung. Ini permintaan kami dari PDI Perjuangan kami tidak mau sebagai pendukung saja,”tegasnya.
“Dan kemarin dari dua kandidat ini bupati dan calon bupati Ikbar-Abu Haera dan Sudiro-Raup sudah di tanya langsung di depan saya selaku ketua DPC terkait apa komitmen mereka kedepan,”tambahnya.
Anggota DPRD Konut 4 periode ini lebih jauh menyampaikan, jika pengumuman rekomendasi akan di sampaikan pekan depan.
“PDI Perjuangan dalam mendukung lebih mengutamakan bagaiman Komitmen calon tentang kesejateraan masyarakat dan kemajuan daerah,”ujarnya.
Ia pun memastikan bahwa PDI Perjuangan tidak meminta mahar atau bayaran kepada calon, tapi lebih mengutamakan hasil survei dan figur terbaik untuk memimpin daerah.
Sebab, PDI Perjuangan sendiri tampil sebagai partai pengusung bukan pendukung. Yang artinya jika berbicara pengusung, berarti rekomendasi yang diberikan oleh PDI Perjuangan adalah kepada kadernya, agar kelak memimpin dapat berjuang dan bekerja untuk kesejahteraan rakyat.