Manado, Gesuri.id - PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang dapat mengusung calon kepala daerah dalam Pilkada Kota Manado tanpa koalisi.
Hal itu berdasarkan hasil pemilu 2019, dimana PDI Perjuangan diprediksi akan memperoleh 10 kursi di DPRD Kota Manado atau lebih dari 8 kursi (20% kursi DPRD) sebagai syarat untuk mengusung calon kepala daerah.
Baca: PDI Perjuangan Paling Siap Hadapi Pilkada Manado
Politisi senior Sulut, Ruben Saerang, mengatakan berdasarkan prediksi perolehan tersebut, partai-partai selain PDI Perjuangan yang memperoleh kursi di DPRD Manado harus mengatur strategi koalisi agar dapat mengusung calon.
“Selain PDI Perjuangan, partai lain harus berkoalisi. Dalam berkoalisi tentu banyak hal yang dibicarakan khususnya terkait siapa yang akan menjadi calon wali kota dan siapa wakilnya,” kata Ruben Saerang, baru-baru ini.
Ruben menambahkan, mungkin saja terjadi diantara partai koalisi belum menemukan kata sepakat hingga injury time.
“Bila terjadi salah satu partai koalisi mengundurkan diri sehingga jumlah minimal kursi tidak memenuhi syarat maka bisa saja batal mengusung calon, sementara PDI Perjuangan karena tanpa koalisi maka tentu lebih diuntungkan. Bahkan sangat mungkin partai lain lebih tertarik bergabung ke PDI Perjuangan untuk mendukung pencalonan, terlebih lagi PDI Perjuangan kadernya akan menduduki kursi Ketua DPRD Kota Manado,” jelasnya.
Baca: Manado Jadi Fokus Pemenangan di Pilkada 2020
Situasi itu, lanjut Ruben, membuat PDI Perjuangan partai yang unggul dalam konsolidasi di semua lini jelang Pilkada Manado.
“Bila dibandingkan dengan parpol lain, PDI Perjuangan bisa dikatakan unggul selangkah. Buktinya menang pada Pemilu April lalu, sementara ada partai lain bahkan tidak memiliki saksi di TPS,” pungkas Ruben.
