Probolinggo, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur telah memanggil tiga dari lima kandidat bakal calon kepala daerah untuk melakukan pertemuan di Surabaya, yaitu Supriyanto, KH. dr. Moh. Haris Damanhuri, dan Zulmi Noor Hasani.
Nama pertama mengambil formulir bakal calon wakil bupati, sedangkan ia nama terakhir di posisi bakal calon bupati.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo, Didik Irfan, menjelaskan bahwa ketiga tokoh ini diterima langsung oleh Ketua Harian DPD PDI Perjuangan Jatim, Pak Kanan, dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari, dengan didampingi dua wakil ketua.
“Saya dan Pak Edi (Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo) juga turut mendampingi mereka pada hari yang berbeda,” ujar Didik, baru-baru ini.
Pemanggilan ini berlangsung pada waktu yang berbeda. Supriyanto, Kepala Desa Sumberlele dan Ketua Papdesi Kabupaten Probolinggo, dipanggil pertama pada 12 Juni 2024. Langkah ini menunjukkan keseriusan Supriyanto dalam memasuki arena Pilkada 2024.
Berikutnya, KH. dr. Moh. Haris Damanhuri, yang dikenal dengan sapaan Gus Haris, menerima panggilan pada 15 Juni 2024. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Gus Haris memiliki basis massa yang kuat dan merupakan salah satu kandidat yang paling diperhitungkan.
Zulmi Noor Hasani, putra dari tokoh politik ternama Hasan Aminuddin, juga menerima panggilan pada 24 Juni 2024, setelah kembali dari ibadah haji. Zulmi tercatat sebagai kader PDI Perjuangan.
“Update terakhir pemanggilan Zulmi oleh DPD kemarin. Sudah ada tiga calon bupati dan wakil bupati yang dipanggil DPD PDI Perjuangan Jatim,” kata Didik.
Meskipun demikian, masih ada dua kandidat yang belum dipanggil meskipun telah mengembalikan formulir pendaftaran, yaitu Zainal Arifin dan Utomo Nugroho.
“Masalah pemanggilan itu wilayahnya DPD. Akan dipanggil atau tidak menjadi kewenangan DPD PDI Perjuangan Jatim. Kita lihat saja ke depannya,” tambahnya.
Didik juga mengungkapkan bahwa pemanggilan ini bertujuan untuk menanyakan keseriusan para kandidat dalam menghadapi Pilkada serentak 2024. “DPD PDI Perjuangan Jatim ingin memastikan kesiapan dan komitmen mereka untuk Pilkada 2024,” jelasnya.
Dimana DPC PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo hanya berperan dalam membuka penjaringan dan memberikan pendampingan. “Di sini (DPC PDI Perjuangan) hanya meracik bumbu, sementara keputusan akhir ada di DPD,” tutur Didik.
Ketika ditanya mengenai prioritas rekomendasi, Didik menegaskan bahwa semua kandidat memiliki posisi yang sama. “Tapi kader memang ada poin tersendiri,” pungkasnya.
Dengan kemunculan nama-nama besar ini, pertarungan politik di Kabupaten Probolinggo semakin menarik untuk diikuti.