Tidore, Gesuri.id - Dua kader PDI Perjuangan, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman yang dikenal dengan jargon 'Masih Aman', bakal diprioritaskan untuk bertarung di pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan atau Pilkada Tidore 2024 mendatang.
Baca: Safari Politik PDI Perjuangan ke Nasdem Bahas Masalah Bangsa
Hal itu karena posisi DPC PDI Perjuangan Kota Tidore Kepulauan telah ditetapkan sebagai DPC Pelopor oleh DPP PDI Perjuangan, sehingga diberi keistimewaan tersendiri untuk mendorong kader Partai dalam bursa pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore.
Penetapan DPC PDI Perjuangan Kota Tidore sebagai DPC Pelopor, karena dianggap berprestasi, dimana DPC PDI Perjuangan Kota Tidore sukses menata struktur partai sampai ke tingkat terbawah, sukses membangun konsolidasi hingga memimpin Eksekutif dan Legislatif.
"Kalau dulu itu DPC Pelopor yang ditetapkan DPP PDI Perjuangan adalah Halteng, namun saat ini sudah berganti di Tidore. Penetapan DPC Pelopor ini dilakukan secara resmi pada saat rakernas baru-baru ini, sehingga di Maluku Utara, itu hanya DPC PDI Perjuangan Kota Tidore yang masuk sebagai DPC Pelopor," ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tidore, Ahmad Laiman kepada wartawan media ini, di sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Tidore, Senin (15/8).
Untuk itu, dengan posisi Muhammad Sinen yang merupakan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan dua periode, sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara, dan Ahmad Laiman yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tidore sekaligus Anggota DPRD aktif Kota Tidore tiga periode ini, kemudian dijagokan dari PDI Perjuangan untuk bertarung di momentum pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore, pada tahun 2024.
"Kami juga sudah dipanggil oleh DPP PDI Perjuangan, untuk berdiskusi, dan di kesempatan itu, Pak Muhammad Sinen menyampaikan bahwa di tahun 2024, dirinya akan berpasangan dengan saya di Pilwako Tidore. Olehnya itu, kami diminta untuk melakukan konsolidasi lebih cepat," tandasnya.
Bagaimana dengan Issu yang menyebutkan Muhammad Sinen akan digeser pada Konfrensi Daerah (Konferda) DPD PDI Perjuangan Maluku Utara, sehingga sulit baginya untuk mengantongi rekomendasi Partai?
Ditanya demikian, Ahmad Laiman memastikan, bahwa pada tahun 2024, PDI Perjuangan lebih berkonsentrasi pada momentum politik, sehingga besar kemungkinan untuk Konferda, akan ditunda pada tahun 2025.
Sinyal ini, telah dikemukakan pada saat Rakernas PDI Perjuangan baru-baru ini. Sehingga ia hanya merasa lucu, jika isu tersebut kemudian digulingkan untuk menyudutkan Muhammad Sinen selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara.
Baca: Rayakan HUT RI, Hasto & Puan Jogging dengan Media di GBK
"Isu ini bagi saya adalah lelucon, sebab PDI Perjuangan itu Partai besar dengan segala perhitungan yang matang, Makanya tidak boleh diganggu dengan agenda-agenda politik yang dapat memecah belah internal partai," tegasnya.
"Untuk itu, (Pilkada Tidore 2024) nanti, PDI Perjuangan lebih fokus membangun konsolidasi untuk menang hatrick, mulai dari Pileg, Pilpres dan Pilkada. Di tahun 2025 baru dilakukan Konferda," tegasnya. Dilansir dari timesindonesiacoid.
Kurator: Fransiska S.