Sukabumi, Gesuri.id - Banyak para kyai yang belum tercatat sebagai penerima tunjangan guru ngaji. Hal tersebut diungkap salah satu pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Sukabumi saat curhat kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Selain itu, pelaksanaan pencairan honor tunjangan guru ngaji yang dinilai tidak praktis, membuat para penerima manfaat harus rela antre 5 kilometer saat akan mengambil uang bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut.
Salah satu guru ngaji dari Ponpes Sayidatul Rohman Ajjaidi, Kyai A Hamdan Saetami mengatakan, dirinya salut dan bangga terhadap Mahfud MD yang berani mengungkapkan kasus pencucian uang senilai Rp300 triliun.
"Mudah-mudahan bapak (Mahfud MD) dijaga oleh Allah SWT, kami para kyai selalu berdoa dan yakin bapak dapat menjadi wakil presiden," ujar Kyai A Hamdan Saetami saat acara Silaturahmi Mama Sepuh dan Ajengan Anom se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Ponpes Tahfidz Quran Nurul Hidayah, Rabu (27/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Kyai A Hamdan Saetami menanyakan masalah honor guru ngaji kepada Menkopolkam Mahfud MD. Saat ini, masih banyak guru ngaji yang belum mendapatkan tunjangan tersebut dan memohon untuk tidak dipersulit prosesnya.
"Karena guru-guru ngaji terkadang mau dapat honor, sampai ngantri 5 kilometer. Saya mohon ketika nanti bapak (Mahfud MD) menjadi wakil presiden, peraturan tersebut yang jelas, yang mudah dibaca oleh semua pihak," ujar Kyai A Hamdan Saetami.
Kyai A Hamdan Saetami menambahkan, walaupun dana tersebut harus dimasukkan dalam Anggaran Dana Desa (ADD), ia berharap agar peraturannya diperjelas agar diketahui oleh para perangkat desa.
"Karena, kalo yang bisa baca hanya sebagian orang, guru ngaji hanya bisa menonton saja. Padahal, dalam mencerdaskan anak-anak bangsa, garda terdepannya adalaha guru ngaji yang suka memberikan pendidikan setiap bada Maghrib," ujar Kyai A Hamdan Saetami.
Lebih lanjut Kyai A Hamdan Saetami meyakini Ganjar-Mahfud bisa memenangkan pilpres ini dengan program-program yang banyak melakukan keberpihakan terhadap pesantren dan guru ngaji. Bahkan ia yakin ke depannya Mahfud MD bisa jadi presiden.