Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli memberikan apresiasi kepada Persepi atas sanksi yang diberikan terhadap Poltracking.
"Kami memberikan apresiasi kepada Persepi yang telah melakukan audit pada lembaga-lembaga survei sehingga kredibilitas lembaga survei bisa dipertahankan, tentunya lembaga survei yang tidak kredibel seperti Poltracking dijatuhkan sanksi," katanya, dikutip wartakota.tribunnews.com, Senin (4/11/2024).
Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) akhirnya mengambil langkah tegas terhadap lembaga survei Poltracking.
Adapun sanksi yang dijatuhkan adalah Poltracking dilarang memublikasikan hasil survei sebelum disetujui oleh Persepi.
Sebelumnya, Poltracking menggelar survei untuk Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan paslon Ridwan Kamil (RK)-Suswono, yang mana hasilnya berbeda dengan lembaga survei lain.
Tentu ini menjadi sorotan publik. Mereka menduga ada sesuatu dibalik survei Poltracking itu.
Berkaca dari hal ini, Guntur Romli berharap seluruh lembaga survei agar diaudit. Ia juga menginginkan agar audit yang lakukan tidak hanya terkait metode dan data yang terkumpul terkait survei saja.
Namun, Guntur Romli juga menginginkan agar adanya audit keuangan dari lembaga survei tersebut.
"Iya harus (lembaga survei diaudit). Kalau lembaga-lembaga survei itu anggota Persepi. Tapi kan ada perkumpulan lain, ada juga yang bukan anggota," tuturnya.
"Menurut saya, perkumpulan lembaga survei tidak hanya bisa melakukan audit metode dan data, tapi juga ke soal keuangannya. Kalau terbukti hasil surveinya pesanan, harus dikeluarkan," lanjutnya.
Guntur Romli menyebut PDI Perjuangan sudah menduga bahwa hasil survei dari Poltracking terkait Pilkada Jakarta 2024 adalah pesanan pihak tertentu sebelum berujung disanksi oleh Persepi.
Ia juga mengungkapkan pihaknya juga telah menduga sejak awal bahwa proses dan metode survei yang dilakukan Poltracking tidak kredibel.
"Kalau proses dan metodenya tidak kredibel, bisa jadi hasilnya ada pesanan berdasarkan bayaran," ujarnya.
"Kami lebih percaya LSI. Ketika keluar hasil survei Poltracking, kami sudah mencium dugaan itu (survei) pesanan dan bayaran," pungkasnya.
Sumber: wartakota.tribunnews.com