Jakarta, Gesuri.id - Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, berjanji akan mengubah peraturan agar taman-taman di Jakarta buka siang-malam. Pramono juga akan memerhatikan nasib angkutan konvensional non-BRT usai Trans Jabodetabek terealisasikan.
Hal ini disampaikan Pramono dalam acara 'Temu +Jakarta: Catatan Kita, untuk Masa Depan Jakarta' yang digelar di FX Sudirman, Jakarta Pusat. Awalnya, Pramono bicara soal taman di Jakarta lebih nyaman didatangi saat malam hari karena udaranya lebih sejuk ketimbang siang hari.
"Kenapa taman-taman Jakarta ini tidak membuat kita nyaman ketika ada di taman? Karena itu tadi, satu, di taman Jakarta itu enaknya malam. Bukan siang, kalau siangnya panas banget," kata Pramono, Rabu (13/11/2024).
Berkaca dari itu, Pramono memiliki rencana agar taman di Jakarta juga dibuka saat malam hari. Pramono berjanji akan membuat taman-taman di Jakarta lebih rapi dan diawasi betul.
"Malam itu, coba kalau malam dibuka tapi dibuat rapi, betul-betul diawasi. Proses ekonominya juga boleh, tapi diatur bukan sembarangan boleh pedagang kaki lima di sana," ucapnya.
Pramono mengatakan aktivitas ekonomi di taman-taman Jakarta pada malam hari perlu dioptimalkan. Menurutnya, aktivitas tersebut bahkan dapat menjadi pusat ekonomi baru.
"Padahal negara di mana pun, sekarang kalau malam yang namanya taman itu adalah salah satu pusat ekonomi yang baru di negara berkembang," ujarnya.
Dalam acara itu, Pramono juga sempat ditanya soal nasib bus konvensional non-BRT. Pertanyaan ini muncul karena Pramono memiliki gagasan soal ekspansi armada transportasi umum dan integrasi Trans Jabodetabek yang berpotensi berefek pada bus dan angkot konvensional.
Awalnya Pramono menjawab bahwa transportasi umum itu yang terpenting adalah dapat menjangkau secara luas. Menurutnya, angkutan konvensional lama harus ikut bertransformasi dan diremajakan.
"Intinya bahwa transportasi Jabodetabek itu harus terkoneksi secara baik bagi daerah-daerah yang belum mempunyai transportasi publik untuk sampai dengan MRT, LRT, KRL, dan sebagainya, maka bisa menggunakan JakLingko," ujar Pramono.
"Kemudian ya namanya bus (dan angkutan konvensional non BRT) dari waktu ke waktu ya harus diremajakan, nggak bisa kemudian dibiarkan," imbuhnya.
Sumber; news.detik.com