Jakarta, Gesuri.id - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengaku akan menggabungkan program penanggulangan banjir Jakarta yang dijalankan sejak kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Anies Baswedan.
Pramono menyebut akan kembali menggerakkan pasukan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye. Bahkan, Pramono akan mempermudah syarat pelamar PPSU menjadi hanya lulusan SD.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
"Dari Pak Ahok, pasukan oranyenya kita akan lebih masifkan untuk me-manage saluran-saluran yang ada di Jakarta, karena rata rata problemnya sebenarnya itu aja," kata Pramono, Senin (18/11).
Sementara itu, Pramono akan kembali menjalankan program pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal yang digagas di era Anies. Namun, Pramono mengaku akan memperhatikan lokasi-lokasi pembuatannya agar lebih efektif.
"Ya, apa yang dilakukan ditinggalkan baik oleh Pak Ahok maupun Pak Anies saya pasti akan lanjutkan. Jadi, sumur resapan akan dibuat di tempat tempat yang tidak menganggu aktivitas transportasi," jelas Pramono.
Beberapa waktu lalu, Pramono telah mengungkap akan melanjutkan pembuatan sumur resapan. Meskipun, Pramono menyadari bahwa pembangunan sumur resapan kerap dikritik, bahkan ditentang oleh DPRD DKI Jakarta, terutama Fraksi PDI Perjuangan karena dinilai tidak efektif mengendalikan banjir.
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
DPRD pun sempat menghapus alokasi anggaran sumur resapan yang diajukan Pemprov DKI. Sehingga, progres penambahan titik sumur resapan berjalan lambat karena hanya menggunakan sisa anggaran yang ada.
"Enggak apa-apa (melanjutkan pembangunan sumur resapan). Saya berbeda dengan DPRD saya juga enggak apa-apa. saya bukan DPRD DKI. Saya calon gubernur, tentunya saya melihat apa yang baik, apa yang tidak baik," kata Pramono di kediamannya, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 27 September..