Jakarta, Gesuri.id - Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung tak masalah ia dan bakal calon wakil gubernur pasangannya, Rano Karno, hanya diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Pramono, banyaknya partai pengusung tak menjamin kemenangan calon kepala daerah.
"Saya juga enggak yakin makin banyak partai itu akan makin mudah atau makin sulit. Menurut saya, makin mumet," ujar Pramono dalam program Gaspol! Kompas.com, Minggu (1/9/2024). Maka dari itu, kata Pramono, penting untuk memilih ketua tim pemenangan yang tepat.
Sekretaris Kabinet Indonesia Maju itu berharap, ketua tim pemenangannya dan Rano dapat mendongkrak elektoral.
Apalagi, Pramono-Rano hanya diusung satu partai dengan perolehan suara 14 persen di DPRD Jakarta, berhadapan dengan pasangan calon yang diusung 86 persen suara DPRD Jakarta.
"Makanya saya merasa, untuk bisa mendapatkan simpati publik untuk elektoral nambah 0,5 (persen), membutuhkan komunikator yang baik, yang bisa berbicara kepada publik dengan baik," kata dia.
Pramono menekankan, pilkada merupakan pertarungan antarorang, bukan kontestasi partai politik.
Adapun pada Pilkada Jakarta 2024, Pramono berpasangan dengan Rano Karno. Dua kader PDI Perjuangan itu diusung oleh PDI-P dan didukung Partai Hanura. Pramono-Rano saat ini masih berstatus sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Demikian pula dengan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pasangan calon kepala daerah akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 September 2024.
Tahapan pilkada memasuki masa kampanye selama 25 September-23 November 2024. Kemudian, sebelum memasuki hari pemungutan suara, 24-26 November 2024 ditetapkan sebagai masa tenang. Hari pemungutan suara Pilkada 2024 akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
Sumber: megapolitan.kompas.com
