Jakarta, Gesuri.id - Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi Marsudi, menegaskam kemenangan Pramono-Rano merupakan buah dari suksesnya strategi yang diterapkan oleh PDI Perjuangan sebagai partai pengusung.
Strategi tersebut, Prasetyo menjelaskan, adalah dengan tidak menunjukkan terang identitas dan simbol partai.
BaCa: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Sebab, terdapat beberapa kelompok yang memiliki faktor suka atau tidak dalam menentukan pilihannya.
"Tujuannya untuk menghimpun seluruh dukungan. Hasilnya sukses dan mampu menyatukan semua golongan," kata Prasetyo.
Golongan yang dimaksud, ialah ihwal berada dalam satu jalurnya pendukung Anies Baswedan atau 'Anak Abah' dengan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, maupun mengenai organisasi masyarakat Betawi seperti Forum Betawi Rempug (FBR) dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).
Dengan terhimpunnya pelbagai dukungan ini, kata Prasetyo, kekuatan Pramono-Rano di Jakarta pun kiat menguat meski tidak menggunakan embel-embel partai.
Bahkan, sejak awal Pramono-Rano sama sekali tidak menggunakan identitas PDI Perjuangan sebagai partai pengusungnya.
BaCa: Ganjar Pranowo Bertekad Dorong Industrialisasi Hingga Daerah
"Warna Pramono-Rano ini orange meski diusung PDI Perjuangan yang notabene merah. Representasi warna anak Jakarta," ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Koordinator relawan Pramono-Rano dari kelompok 'Anak Abah', La Ode Basir, mengatakan Pramono-Rano berhasil membuat pendukung Anies dan Ahok satu suara dalam pilkada Jakarta ini.
Menurut La Ode, kesamaan visi-misi dan program yang dimiliki Pramono-Rano, sedikit banyak mampu mempengaruhi Anak Abah untuk memberikan dukungannya. Apalagi, Anies Baswedan juga berada di barisan yang mendukung duet nomor tiga ini.