Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyatakan Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie telah menakut-nakuti pesta demokrasi Pemilu 2024 yang seharusnya disambut dengan kegembiraan.
Baca: Diduga Masih Ada Sekolah yang Tutupi Sikap Guru Intoleran
Menurut Prasetyo, setiap perhelatan Pemilu harus disambut dengan kegembiraan, karena pesta rakyat untuk berdemokrasi dan saat itulah rakyat menggantungkan harapan besar kepada calon peserta Pemilu.
"Loh kok ini malah aneh, ada wadah relawan besar kok malah menakut-nakuti. Jangan asal bicara dan merusak proses demokrasi," kata Prasetyo dalam keterangannya, Senin (15/8).
Untuk itu, ia menegaskan agar Budi Arie tak asal bicara mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Sebelumnya, Budi Arie mengatakan partai politik (parpol) di Indonesia akan berhati-hati menentukan strategi untuk 2024. Dia mengklaim alasan kehati-hatian ini karena yang kalah bakal masuk penjara.
Prasetyo menyebut, pernyataan Budi Arie terdengar seperti nada ancaman yang tak lagi berlaku di era reformasi seperti saat sekarang ini.
Saat ini, kata Prasetyo, yang dibutuhkan adalah adu gagasan dan program untuk terus meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Baca: Penghargaan IRRI, Jokowi Berterima Kasih ke Petani & Pemda
Prasetyo mengingatkan Budi Arie agar tak lupa dimana dia dilahirkan dalam kancah perpolitikan di Indonesia. Budi Arie diketahui memulai karir sebagai politikus PDI Perjuangan dan tercatat cukup lama menjadi pengurus di DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
"Saya juga ingat betul waktu itu Budi Arie tidak mendukung Pak Jokowi saat Pilkada DKI 2012. Jadi berkaca lah. Relawan tanpa partai mau mengusung siapa sih," ujar Prasetyo.