Jakarta, Gesuri.id - Serikat Pekerja Nasional (SPN) mendeklarasikan dukungan ke Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
SPN menilai pasangan nomor urut 01 memiliki visi yang pro kepada buruh.
Baca: Buruh di Kota Tangerang Diajak Jaga Iklim Investasi
"SPN menilai bahwa pasangan Jokowi-Amin memiliki visi yang lebih pro-buruh dengan komitmen untuk meletakkan fondasi pembangunan nasional melalui penguatan sumber daya manusia, termasuk di antaranya kualitas pekerja," ujar Ketua Umum DPP SPN Djoko Heriyono di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
SPN juga mengatakan, dukungannya terhadap Jokowi-Amin adalah karena sebagian besar anggota SPN menjatuhkan pilihan kepada pasangan tersebut. SPN mengklaim, dari 341.868 anggota, 73 persen anggota akan memilih Jokowi-Ma'ruf.
"Perlu saya sampaikan, sebelum mengambil keputusan ini, kami sudah melakukan beberapa roadshow di daerah-daerah, terutama di Pulau Jawa, ternyata di kalangan bawah banyak yang berminat untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antara Lembaga Dalam Negeri DPP SPN Puji Santoso.
Untuk diketahui, keputusan ini bertolak belakang dengan keputusan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang memutuskan dukungan kepada paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Padahal SPN menjadi salah satu federasi di dalam KSPI.
Djoko mengatakan, perbedaan sikap ini disebabkan SPN merasa hanya dijadikan KSPI sebagai komoditas politik semata tanpa mempertimbangkan nilai perjuangan buruh.
Selain itu, KSPI dianggap mengambil keputusan secara sepihak.
"Karena pada umumnya di KSPI sendiri dia melakukan perwakilan atau keputusan rapat itu menjadi sepihak, karena nggak dibahas secara mendetil. Seperti visi-misinya paslon itu apa. Sehingga nggak ada juga ditawarkan pembahasan di pasangan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Dalam hal ini, pasti ada suatu pemaksaan atau memang diambil secara sepihak," kata Djoko.
Baca: Daerah Harus Patuhi Upah Buruh yang Ditetapkan Pusat
Oleh sebab itu, meskipun pemilu sudah tinggal hitungan hari, SPN merasa tetap harus menyatakan sikap dalam perjuangan politik mereka.
"Dukungan ini sekaligus sebagai ikhtiar perjuangan politik kami untuk memperkuat posisi tawar kaum buruh ke dalam agenda-agenda pembangunan yang akan diusung oleh Jokowi-Amin ke depan, yang kami percaya akan lebih mampu menjadi penyambung kepentingan kaum buruh untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan keadilan sosial," pungkas Djoko.