Kebumen, Gesuri.id – Puluhan relawan Ganjar-Mahfud dan pedagang kaki lima mengikuti Do’a Bersama Malam Tahun Baru yang bertajuk Menuju Kemenangan 14 Februari 2024 Ganjar Mahfud, pada Minggu (31/12/2023), malam, di Poko BUGAR (Kebumen untuk Ganjar).
Hadir dalam acara tersebut, Sekretariat Nasional Ganjar-Mahfud, Ripana Puntarasa, Koordinator BUGAR, Khusni Mubarok, Relawan Rajut, Agus Nur Salim, serta puluhan relawan dan pedagang kaki lima.
Dalam sambutannya, Koordinator BUGAR, Khusni Mubarok, mengucapkan selamat datang kepada tim , Sekretariat Nasional Ganjar-Mahfud, dan terimakasih kepadanya karena sudah berkenan hadir di Pokso Bugar.
“Selamat datang kepada tim Sekretariat Nasional Ganjar-Mahfud, terimakasih sudah berkenan hadir di Posko BUGAR,” jelasnya.
Kita berkumpul disini, tidak ada lain untuk mendo’akan dan mensukseskan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024.
“Berkumpulnya kita disini, tidak lain untuk mendo’akan dan mensukseskan Ganjar-Mahfud sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
Sekretariat Nasional Ganjar – Mahfud, Ripana Puntarasa, menceritakan awal kampanye pasangan Ganjar-Mahfud di pinggiran Negara Indonesia, menurutnya itu bentuk kepedulian Ganjar-Mahfud terhadap kasus stunting, kesehatan, kemiskinan di pinggiran negeri ini.
“Proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Presiden RI pertama itu, didirikan dan dibangun dengan semangat anti kemiskinan,” jelasnya.
Calon Presiden kita, Ganjar Pranowo ingin satu keluarga miskin punya sarjana. Dirinya menilai dengan pendidikan, maka akan mengangkat derajat dari orang-orang yang kurang mampu. Maka, dia pun mendorong agar satu keluarga terdapat satu sarjana di dalamnya.
“Berikutnya lagi kita melihat bagaimana kita mengangkat derajat orang miskin, melalui pendidikan satu keluarga miskin satu sarjana insyaallah ini akan mendorong mereka lepas dari itu,” paparnya.
Selanjutnya, Ripana, berbicara terkait ekonomi hijau. Beliau menuturkan, untuk menciptakan ekonomi hijau, maka perlu banyaknya lapangan kerja yang dibangun.
“Kemudian kita perlu kurikulum siap kerja, ini sebenarnya kita mau pake ekonomi hijau itu butuh lapangan kerja, digitalisasi 1.300 triliun investasi yang kita butuhkan itu menciptakan lapangan kerja iya nggak?” katanya.
“Butuh ekonomi kreatif, termasuk anak-anak muda semua di desain dalam kerangka bagaimana mengunggulkan ekonomi kita agar mereka terlibat setiap tahap ke tahap,” sambungnya.
Selanjutnya, acara doa bersama dipimpin langsung oleh Relawan Rajut, Agus Nur Salim, dan dilanjutkan dengan hiburan organ tunggal yang berlangsung meriah.