Jalarta, Gesuri.id - Calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan, Putra Nababan menggelar acara membantik bersama dengan ibu-ibu warga Jakarta Timur di Posko Pemenangannya di Jalan Matraman, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Ini merupakan salah satu bentuk komitmennya sebagai kader banteng untuk melestarikan budaya Indonesia.
Baca: Puan Dukung Sarung Jadi Pakaian Resmi
"Ibu-ibu saya undang bukan untuk bersenang-senang, tapi kita melestarikan budaya Indonesia. Budaya sendiri bukan budaya asing," ujar Putra.
Menariknya, acara yang itu dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang juga akan melepas rombongan pawai kampanye terbuka DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta yang akan dimulai dari depan posko pemenangannya ke Parkiran Timur Senayan.
Adapun corak batik yang tengah dikerjakan pun terbilang unik yaitu cakra dengan kepala banteng moncong putih yang merupakan simbol partai di tengahnya. Putra menyebutkan, lambang cakra memiliki makna filosif untuk memerangi kejahatan.
"Batiknya batik PDI Perjuangan dengan Cakra. Cakra itu adalah alat yang digunakan untuk mengalahkan kejahatan dan memenangkan yang baik," kata Putra.
Dengan simbol itu, kata Putra, dia menegaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang kuat dan konsisten memerangi hal-hal buruk seperti hoaks, korupsi, hingga upaya-upaya yang merusak kebhinekaan NKRI.
Baca: Ganjar Pasarkan UMKM Jateng di Rumah Dinas
Selain untuk melestarikan budaya nusantara, Putra berharap dengan keterampilam membantik ini nantinya bisa menjadi mata pencaharian lain bagi para ibu-ibu. Dia mengingatkan untuk selalu bangga dengan budaya sendiri daripada budaya asing.
"Supaya bisa menjadi bekal untuk ibu-ibu supaya bisa mendapat penghasilan dari mbatik. Atau bisa mengisi rumahnya dengn batik, bukan budaya yang lain," imbuhnya.