Ikuti Kami

Putra: Kedaulatan Pangan Harus Jadi Fokus Presiden Baru, Ganjar Pranowo

Putra: Kalau bicara pangan bukan hanya bicara ketahanan pangan tapi berdaulat secara pangan. 

Putra: Kedaulatan Pangan Harus Jadi Fokus Presiden Baru, Ganjar Pranowo
Politisi PDI Perjuangan Putra Nababan di Rakernas IV PDI Perjuangan, JIExpo Kemayoran, Minggu (1/10). (tangkapan layar Sindo siang)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan kedaulatan pangan harus menjadi fokus presiden baru dalam hal ini Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan yaitu Ganjar Pranowo. 

Baca: Hasto Ajak Arsjad ke Pameran Pangan Plus, Kunjungi Stan Penanam Sorgum dan Pembudidaya MSP

Hal itu penting, lanjutnya, sebab Rakernas IV PDI Perjuangan ini diadakan di tengah-tengah adanya ketegangan geopolitik di Rusia dan Ukraina yang belum juga selesai, dan juga instruksi dari Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sejak bulan November tahun lalu terkait adanya kekeringan yang berkepanjangan akibat El-Nino, sehingga 3 pilar yaitu legislatif, eksekutif dan struktur partai diminta untuk terus mendukung masyarakat dan mensosialisasikan makanan pendamping dari beras, seperti sorgum, ubi talas, jagung, dan lain sebagainya. 

"Tujuannya agar masyarakat Indonesia tetap sehat dan tetap bergizi," ujarnya, Minggu (1/10).

Selain itu, Putra menjelaskan bagi PDI Perjuangan, Rakernas IV PDI Perjuangan yang bertemakan 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat' mengingatkan kita pada ideologi yang disampaikan Bung Karno, yaitu masalah pangan adalah masalah jatuh bangunnya suatu bangsa, suatu pemerintahan.

Putra juga menekankan kalau bicara pangan bukan hanya bicara ketahanan pangan tapi berdaulat secara pangan. 

"Ini penting sehingga Pak Jokowi, Pak Ganjar dan Ibu Megawati secara kompak dan secara gayung bersambut saut menyaut menyampaikan soal pentingnya isu pangan. Bahkan Pak Jokowi mengatakan dia sudah bisik-bisik dengan Pak Ganjar kalau nanti dilantik, setelah dilantik langsung gas pol saja pada kedaulatan tangan," ungkapnya.

Hal itu, menurut Putra, adalah sebuah sinyal dari Presiden Jokowi sebagai petahana untuk disampaikan kepada presiden berikutnya bahwa kesepakatan tema pertama yang harus dibahas adalah pangan, tidak usah lainnya. 

Artinya, ujar Putra, selama ini Pak Jokowi yang sangat dikenal hingga ke dunia internasional sebagai bapak infrastruktur, namun memberikan masukan kepada juniornya Ganjar Pranowo, dimana Pak Ganjar juga telah menganggap Jokowi sebagai mentor pribadinya. 

"Kalau kita lihat Pak Ganjar itu didampingi dua presiden ada Ibu Megawati presiden ke-5 RI ada Pak Jokowi presiden ke-7 RI, dan dua-duanya memberikan masukkan memberikan arahan pangan dan kedaulatan pangan. Jadi saya lihat sangat penting sekali dalam hal ini bahkan kemarin Pak Ganjar ikut mengelaborasi tentang apa-apa saja yang sudah dibangun di eranya Pak Jokowi, seperti waduk, juga infrastruktur lainnya," jelasnya.

Terkait bagaimana mempercepat itu, sambung Putra, menunjukkan keyakinan Presiden Jokowi bahwa Ganjar Pranowo akan terpilih sebagai presiden berikutnya. 

"Kalau saya nontonnya bukan lewat TV atau medsos, saya melihat langsung, Pak Jokowi mantap, bahkan Pak Jokowi mengatakan sangat sangat setuju sama Bu Mega. Beliau mengatakan setuju artinya endorsemen kepada yang berikutnya agar fokus pada pangan, sebab beliau juga punya fokus yang tinggi terhadap pangan, meski untuk pangan beliau menyadari perlu adanya infrastruktur, perlu irigasi. Nah sekarang bagaimana dengan infrastruktur yang sudah dibangun beliau sudah bangun, ada percepatan," ungkapnya.

Mantan pemred berita TV nasional itu juga menambahkan Jokowi tentunya sangat seletif dalam mengendorse seseorang, sebab tidak semua orang bisa dititipkan pesan, hanya orang-orang yang mampu dan punya kapabilitas dan kredibilitas yang bisa melanjutkan legasi tersebut. 

Baca: Ganjar Pranowo: Rakernas PDI Perjuangan Fokus Bahas Kedaulatan Pangan

"Itu artinya ada keinginan Pak Jokowi urusan pangan itu menjadi prioritas pertama, di tengah-tengah rencana fokus Pak Ganjar akan peningkatan kualitas sumberdaya manusia," ujarnya. 

"Bagaimanapun petani kita itu harus diregenerasi, anak-anak zaman now sudah harus masuk ke pertanian karena pertanian itu bukan urusan 45 tahun ke atas, pertanian itu bukan sekedar mencangkul mengairi dan segala macam tapi bisa memproyeksikan dan bisa memprediksi dan menggunakan teknologi kombinasi antara cara-cara yang sekarang. PDI Perjuangan juga melihat hubungannya sangat harmonis sekali, komunikasi Pak Jokowi dengan Ibu Mega berlangsung sangat baik, komunikasi dinamika politik yang terjadi sangat baik," pungkasnya.

Quote