Jakarta, Gesuri.id - Berkompetisi dalam arti sesungguhnya saat menuju Senayan begitu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Putra Nababan. Suka duka silih berganti saat hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyapa warganya secara langsung tanpa batasan merupakan suatu pengalaman yang paling berharga dalam hidupnya.
Baca: Kampanye Kreatif PDI Perjuangan di Posko Kerja Putra Nababan
Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil DKI 1 Jakarta Timur, Putra Nababan mengatakan, dalam Pemilu serentak 2019 yang pertama kali digelar ini memiliki tantangan tersendiri. Terlebih, kontestasi pemilihan legislatif (pileg) 2019 merupakan pengalaman pertama Putra di dunia politik.
"Tantangan terberat itu lelah dan durasinya panjang. Berkompetisi selama 8 bulan dan kita berkompetisi bukan hanya dengan caleg yang berbeda partai, tapi di dalam internal," ungkap Putra dalam acara Prime Time Talk di Berita Saru TV bertema Akhir Pertarungan Dapil Neraka di Berita Satu, baru-baru ini.
"Ini kan ibaratnya kalau di televisi itu breaking news setiap hari," sambungnya.
Kendati demikian, mantan Pemimpin Redaksi Metro TV ini merasa sangat bahagia sebab kontestasi ini bisa menghantarkan dirinya blusukan setiap hari dengan hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya di wilayah Jakarta Timur.
"Yang menyenangkan adalah kita bisa bertemu dengan masyarakat langsung. Saya bisa masuk ke rumah mereka, duduk di tikar dan berdialog dengan mereka," katanya.
Lebih lanjut, Caleg nomor urut 2 ini mengakui banyak mendapatkan pembelajaran berharga selama dirinya berkeliling Jakarta Timur. "Menurut saya, pelajaran yang paling mahal dan juga itu harga yang paling mahal yang kita jalani di dapil," tandasnya.
Terkait Pemilu serentak ini Putra tidak merasa terbebani. Sebab menurutnya ini hanya soal pembagian fokus yang sudah terkemas menjadi satu paket. Menurut Putra, dalam blusukan, selain mengkampanyekan dirinya pribadi, sebagai caleg dari partai pengusung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin ia juga harus mengkampanyekan paslon nomor urut 01.
"Dari sisi fokus, saya melihat itu satu paket. Jadi, ketika kita ke lapangan ketika saya bertemu dengan warga yang selalu saya sampaikan adalah program Pak Jokowi dan Pak Kiai," katanya.
Baca: Profil Caleg PDI Perjuangan di Dapil Jakarta Timur
"Kenapa saya selalu menyampaikan kepada mereka, bahwa anggota dewan itu tidak mungkin punya program pribadi. Karena kalau mereka punya program pribadi bisa berbeda dengan partai, berbeda dengan DPR yang anggotanya 500 lebih," jelasnya lagi.
Sementara itu, peneliti charta politika, Muslimi menilai, Pemilu serentak 2019 ini cukup menyita waktu pikiran. "Catatan kita sebelum Pemilu, bahkan kita mengatakan bahwa dengan Pemilu serentak ini, dalam tanda kutip caleg-caleg ini agak harus bekerja lebih ekstra karena euforia publik itu ke Pilpres, perhatian publik itu penuh ke Pilpres," pungkasnya.