Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan meminta partai politik mengedepankan etika berpolitik dalam menentukan calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Permintaan Putra ini menjawab PAN Dan PSI yang secara terang-terangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Padahal Ganjar merupakan kader murni PDI Perjuangan.
"Saya mau mengajak bagaimana kita mengedepankan etikan berpolitik dalam mengusung capres. Coba kita bayangkan bagiamana kita mencaplok kader dari partai lain, mungkinkah dia bisa menjalankan atau mengikuti program-program yang sudah ditetapkan." Kata Putra dalam program talkshow dua arah yang bertajuk 'Demi Suara Usung Kader Partai Tetangga' di Kompas TV.
Baca: Hasto Ungkap Sejumlah Nama Capres 2024 yang Didukung Jokowi
Putra menjelaskan serangkaian nama-nama yang bertebaran yang menunjukan keunggulan di berbagai survei merupakan bentuk keberhasilan sekolah partai yang sudah dijalani selama ini.
"Nama-nama yang tadi disebutkan, mungkin 20 tahun lalu sudah mengikuti sekolah partai. Saya ingat waktu zaman pilkada lalu, saat itu wakil-wakilnya bukan kader PDI Perjuangan, tetapi mereka mengikuti sekolah partai." Tambah Putra.
Bahkan untuk saat ini kata Putra, partai politik bukan hanya mengejar elektoral semata, tetapi mengimplementasikan program-program partai bagi kemaslahatan masyarakat.
"Bagaimana ini semua urusannya bukan semata urusan elektoral, elektoralitas itu jangan dihalalkan. Ibu Megawati mengajarkan kita bukan semata untuk menang kalah, tetapi bagaimana program partai yang selama ini dihasilkan oleh Kongres bisa kita perjuangkan bersama dengan kader-kader kita." Paparnya.
"Pendaftaran capres itu masih September 2023, yang kita jual dalam konteks kontestasi politik ini ialah program partai, bukan semata figur. Karena bagaimana pun yang mengusung capres itu ialah partai politik." Katanya.
Baca: PDI Perjuangan Tegaskan Taati Tahapan Pilpres!
Dalam kesempatan tersebut, Putra menegaskan penentuan nama yang bakal diusung PDI Perjuangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang merupakan hak prerogratif Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Rekan-rekan kita di partai politik sudah mengetahui bahwa penentuan nama capres merupakan hak prerogatif Ibu Ketua Umum. Artinya kader-kader PDI Perjuangan mempercayakan kepada Ibu Ketua Umum untuk menentukannya," Tegas Anggota Komisi X DPR RI ini.
Selain itu sambung Putra, Ibu Megawati juga pernah mengimbau partai politik untuk percaya diri dalam mengusung nama capres sendiri.
"Ibu Megawati mau mengajak kepada kita semua untuk PD (Percaya Diri) dalam mencalonkan kader-kader sendiri, percaya diri dengan program perjuangan partainya sendiri." Tandasnya.