Ikuti Kami

Rano Karno Kritisi Janji RK Hadirkan Riverway: Konsep Lama, Tidak Realistis

Ide tersebut tak realistis karena cukup sulit untuk membangun transportasi sungai dengan kondisi sungai di Jakarta hari ini.

Rano Karno Kritisi Janji RK Hadirkan Riverway: Konsep Lama, Tidak Realistis

Jakarta, Gesuri.id - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta, Rano Karno, mengritisi ide Cagub Jakarta Ridwan Kamil atau RK terkait transportasi sungai atau riverway. 

Menurutnya, ide tersebut tak realistis karena cukup sulit untuk membangun transportasi sungai dengan kondisi sungai di Jakarta hari ini.

Sebagai informasi, pada debat Minggu (6/10) kemarin, Ridwan Kamil sempat menyampaikan gagasan untuk membangun riverway sebagai salah satu solusi mengatasi macet di Jakarta. Nantinya transportasi sungai itu akan melintas di 13 sungai di Jakarta.

"Sebetulnya itu bukan konsep baru, konsep lama. Cuma (apakah) realistis, sekarang mungkin enggak, maaf, kayaknya enggak mungkin," kata Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).

Menurut Rano, sungai-sungai di Jakarta mengalami pendangkalan dan penyempitan. Sehingga bakal menyulitkan untuk transportasi sungai berjalan.

"Kita lihat, dulu sungai kita 50 meter row lebarnya. Sekarang sudah 20. Pendangkalannya sudah luar biasa. Nah, makanya kalau Anda lihat, di daerah ujung Ancol, itu ada sedimentasi, itu adalah pengurukan sungai Jakarta yang dibikin untuk daerah reklamasi Jakarta," ungkapnya.

Selain itu, sejumlah jembatan yang berada di atas sungai di Jakarta juga bakal menyulitkan transportasi sungai untuk melintas. Hal itu karena desain jembatan yang lurus dan tidak melengkung.

"Dulu, setiap jembatan di daerah Harmoni, itu pasti melengkung. Kenapa? Karena dulu memang transportasi air di Jakarta memang ada. Cuma begitu jembatan dirata, perahu enggak bisa lewat lagi," jelasnya.

"Dulu bahkan di ujung Pasar Baru, bahkan ada semacam terminal, itu untuk tempat kapal, untuk pergi ke Harmoni memang bisa pakai perahu. Cuma sekarang, kayaknya agak sulit," ujarnya.

Rano mengatakan, salah satu solusi mengatasi macet di Jakarta adalah dengan menambah transportasi umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dia mengatakan bakal melakukan langkah itu, salah satunya dengan menambah armada bus TransJakarta.

"Memang kebutuhan untuk menambah armada harus, karena jumlah penumpang meningkat. Mudah-mudahan dengan ditambah armada, pengurangan transportasi pribadi akan berkurang kita akan masuk ke dalam transportasi umum. Nah makanya diberikan fasilitas yang baik," katanya.

"Kita harus menarik apapun transportasinya menarik kepada transportasi massal. Sehingga pengendara motor dan mobil mau menggunakan transportasi umum, Busway, LRT MRT. Anda bayangin, 18 juta loh kendaraan di Jakarta. Baik mobil maupum motor. Itulah yang harus dimanage bagaimana setiap hari," ucapnya.

Sumber: news.detik.com

Quote