Jakarta, Gesuri.id - Relawan paslon nomor urut 02 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Kabupaten Blora menemukan ketidakcocokan data dalam Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu (Sirekap) dengan data yang ada di formulir C hasil pleno.
Menurut mereka, ada penggelembungan suara di Sirekap yang menguntungkan paslon lain di Pilpres 2024.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
"Jadi kalau saya melihat daripada hasil plano dan Sirekap itu jomplang. Kalau hal ini memang benar kesengajaan, tentu pelanggaran yang sangat luar biasa. Harus diusut tuntas," kata Ketua Relawan Ganjar-Mahfud Blora, Singgih Hartono, Rabu (21/2).
Singgih mengatakan, perbedaan data itu terjadi di 8 TPS di Blora. Dua di antaranya di TPS 5 Kelurahan Beran, Kecamatan Blora, dan di TPS 12 Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora.
Di TPS 5 Beran, hasil plano menunjukkan paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 23 suara. Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat 155 suara. Paslon 03 Ganjar-Mahfud mendapat 31 suara. "Tapi di Sirekap, nomor 02 tertulis 255," ujar Singgih. Data dari KPU, DPT di TPS 5 Beran ada 261.
Di TPS 12 Tempelan, Singgih berujar, hasil plano menunjukkan paslon 01 dapat 12 suara. Paslon 02 dapat 101 suara. Paslon 03 dapat 73 suara. "Tapi di Sirekap, paslon 01 tertulis 72, kemudian 02 dapat 707, dan 03 tetap dapat 73," ucap Singgih. Data dari KPU, DPT di TPS 12 Tempelan ada 262.
Baca: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan
Singgih menyatakan kondisi serupa juga terjadi di 6 TPS lain yang telah dia cermati. Dia menduga perbedaan data antara Sirekap dengan hasil plano juga terjadi di TPS lainnya.
"Kalau sudah begini tidak menutup kemungkinan di TPS lain ada. Kami minta agar dikembangkan. Di medsos juga banyak terjadi begini. Kalau di nasional ada begini celaka," kata Singgih.
"Kami laporan ke pimpinan di atas, tim pemenangan pusat. Biar dikaji dan ditindaklanjuti," sambungnya.