Jakarta, Gesuri.id - Menanggapi debat Cawapres yang berlangsung beberapa waktu lalu, Ketua Umum Australia for Ganjar Mahfud Anton Tobing dari Melbourne, Australia, mengkritik tajam ucapan Gibran Rakabuming Raka selaku Calon Wakil Presiden dari Paslon 02 perihal Badan Penerimaan Negara.
Menurutnya, akan menjadi preseden yang sangat buruk karena sulitnya mendapatkan akuntabilitas dari dana tersebut.
“Kita sedang berusaha membangun Indonesia untuk semua, bukan hanya untuk segelintir orang. Saya menyayangkan pernyataan ini karena sangat bertentangan dengan azas transparansi sebagai pedoman pemerintahan yang baik, ini bukan good governance,” ujar Anton dalam keterangan yang diterima, Kamis (28/12/2023).
Selain itu, dirinya juga mengajak semua rekan-rekan untuk berkampanye dengan sederhana karena memang perlu mengedepankan cara-cara yang membumi, bukan dengan permainan akronim atau singkatan-singkatan tanpa disertai substansi argumen yang sesungguhnya.
Untuk diketahui, dalam debat cawapres pekan lalu, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan rencana pasangan Prabowo-Gibran terkait pembentukan Badan Penerimaan Negara.
Menurut dia, badan tersebut harus dibentuk untuk meningkatkan penerimaan negara untuk membiayai kebutuhan pembangunan negara yang besar.
Meskipun, opsi pendanaan itu tidak hanya tergantung dari APBN, bisa melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) seperti swasta atau CSR.
"Tapi PR kita ke depan harus menambah penerimaan negara. Untuk itu kami dari paslon 2 akan membentuk lembaga Badan Penerimaan Negara," kata Gibran.