Karanganyar, Gesuri.id - Ribuan jamaah memenuhi gedung Kebudayaan Karanganyar untuk mengikuti Ucapan Selamat Kebangsaan yang menampilkan dai muda yang sedang viral, Habib Zaidan bin Yahya. Kunjungan dan kajian bertema nasional ini diberi nama Relawan Muda Gerakan Pendukung Ganjar Pranowo (Garda Pendowo), Senin (27/11/2023) malam
Ucapan selamat dan doa bersama ini sengaja diadakan demi kedamaian, kenyamanan, kesejukan, dan terjalinnya keharmonisan semua kalangan menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Selain itu juga dalam rangka sosialisasi Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Relawan Garda Pendowo Disa Ageng Aliven mengatakan acara ini merupakan kegiatan bertajuk kunjungan dan kajian untuk bangsa dari relawan Garda Pendowo.
“Kegiatan Garda Pandowo ini merupakan yang kesekian kalinya. Acara ini dilaksanakan secara bergantian di 35 kota di Jawa Tengah,” jelasnya.
Terungkap pula, kegiatan yang diberi nama Garda Pendowo ini juga beragam, mulai dari pentas musik, olah raga, hingga mengajak generasi Z untuk mendoakan Habib Zain agar menambah nilai positif keimanan. Kegiatan ini merupakan bentuk sosialisasi bagaimana peran pemuda agar lebih sadar akan politik praktis.
“Namun penentuan nasib bangsa ke depan masih diperdebatkan, oleh karena itu kami mengajak putra-putri terbaik bangsa untuk selalu terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan positif guna menentukan sikap dalam pemilihan calon presiden (Capres),” kata Disa Ageng Aliven.
Sementara itu, tim sukses (Timses) Ganjar-Mahfud yang juga anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Paryono mengatakan, kegiatan salam nasional jelang pesta demokrasi 2023 agar suasana di Karanganyar sejuk dan nyaman.
nyaman.
“Kunjungan ini juga mendoakan agar proses pemilu berlangsung aman, damai, lancar, dan sukses,” ujarnya.
Kesempatan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi calon presiden-wakil presiden (Capres-Cawapres), Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kepada masyarakat.
Menurut Paryono, sebagai anggota tim Ganjar-Mahfud, dirinya selalu berusaha mengajak masyarakat agar tidak mudah terpecah belah menjelang pemilu.
“Suasananya harus tenang, pikiran harus tetap tenang, kita boleh berbeda pandangan dan berbeda pilihan, tapi kita harus saling menghormati,” ujarnya.
