Jakarta, Gesuri.id - Tri Rismaharini calon gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3 menegaskan, jika terpilih menjadi gubernur dalam Pilkada Jatim 2024, ia tidak akan membedakan antara SMA/SMK negeri, swasta, maupun sekolah di pondok pesantren (Ponpes).
Menurutnya, baik sekolah negeri maupun swasta harus mendapatkan perhatian yang sama. Dengan demikian, pendidikan di Jatim bisa semakin baik.
“Jika dipercaya, saya tidak akan pernah membedakan SMA/SMK swasta, negeri, maupun pesantren,” kata Risma dalam debat kedua Pilkada Jatim 2024 di Surabaya, pada Minggu (3/11/2024).
Risma mengajak masyarakat untuk melihat kondisi di lapangan, di mana masih banyak lulusan SMK swasta yang menganggur.
“Pernahkah kita melihat data bahwa ada SMK swasta yang tidak memiliki fasilitas uji lab dan lainnya?” ungkapnya dalam waktu singkat saat debat.
Fenomena semacam ini, menurutnya, perlu mendapat perhatian serius dengan memberikan perlakuan yang setara antara sekolah swasta dan negeri untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Sebelumnya, ia juga telah menggaungkan program layanan yang lebih dekat dengan masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan di daerah-daerah di Jatim, termasuk urusan pendidikan.
“Layanan yang dekat dengan masyarakat akan memberikan dampak positif secara langsung kepada warga, seperti mendengarkan keluhan publik dan membantu permasalahan lebih cepat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim telah menetapkan tiga pasangan cagub-cawagub sebagai peserta Pilgub 2024, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Selain itu, KPU Jatim melaksanakan tiga kali debat peserta Pilgub 2024 yang dilangsungkan di Surabaya secara berurutan pada tanggal 18 Oktober 2024, 3 November 2024, dan 16 November 2024.
Tema debat Pilgub hari ini yang diselenggarakan di Grand City adalah “Tata Kelola Pernerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur”.
Debat Pilpres ketiga ini dipandu oleh dua moderator, yakni Syaza Wisastro presenter CNN Indonesia dan Helmi Kahaf presenter JTV. Selain itu ada 7 orang panelis sebagai tim penyusun pertanyaan untuk para pasangan calon.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 25 September hingga 23 November 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 27 November 2024.
Sumber: www.suarasurabaya.net