Jakarta, Gesuri.id - Calon Wali Kota Medan nomor urut 2 Prof Ridha Dharmajaya menyinggung soal perusakan alat peraga kampanye Pasangan Calon nomor urut 2, Prof Ridha dan Abdul Rani saat berorasi di kampanye akbar yang berlangsung di Lapangan Sejati Jalan AH Nasution, beberapa waktu lalu.
Dirinya menegaskan, perusakan alat peraga kampanye BERANI (Bersama Prof Ridha dan Abdul Rani) sebagai tindakan pengecut dan tidak bertanggung jawab.
Kendati sejumlah alat peraga kampanye berupa spanduk dan poster dirusak, Prof Ridha tetap yakin hati pemilih tidak akan rusak dan tetap setia memilih Prof Ridha dan Abdul Rani.
"Mereka bisa merusak poster dan spanduk kita tapi mereka tidak bisa merusak hati kita untuk memenangkan Prof Ridha dan Rani menjadi walikota dan wakil walikota Medan," ujar Prof Ridha sembari meneriakkan nomor dua yang disambut histeria oleh ribuan pendukung dan relawan dari delapan partai pengusung dan pendukung.
Dalam kesempatan itu juga Prof Ridha mengaku akan berusaha untuk terus menjaga kerukunan ummat beragama dengan melibatkan seluruh pemuka agama di sejumlah program yang akan dilakukannya.
"Termasuk kita akan terus mendukung semua pengajian dan kegiatan kelompok agama lainnya di kota Medan," sebutnya.
Kampanye akbar semakin pecah saat Prof Ridha menyapa dan menyempatkan foto bersama.
Diiringi nyanyian goyang dua jari yang dibawakan sejumlah artis lokal termasuk Ronny Sianturi, ribuan relawan terus bergoyang dan berjoget sembari mengibarkan bendera partai di antaranya, PDI Perjuangan, Gelora, PPP, PBB, Ummat, Hanura, PKN dan juga Partai Buruh.
Kampanye Akbar makin hidup dengan kedatangan selebgram Yudi dan Amri yang tenar bersama konten Ilham Abay.
Bahkan, sejumlah politisi senior dan juga petinggi DPP PDI Perjuangan turut didatangkan untuk memeriahkan kampanye akbar, di antaranya Dedi Sitorus, Djarot Syaiful Hidayat dan juga Adian Napitupulu yang terlibat langsung menjadi juru kampanye.
Tak hanya Prof Ridha dan pasangannya Abdul Rani, Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 yang juga diusung PDI Perjuangan, Edy Rahmayadi dan Hasan juga berdiri di atas panggung menyapa ribuan relawan dan pendukung.
Seperti diketahui, sebelum kampanye akbar berlangsung, sejumlah alat peraga berupa spanduk dan poster paslon BERANI di kawasan Jalan Dr Mansyur Medan di koyak dan dibelah serta ditinggalkan di badan jalan.
Kondisi ini membuat sejumlah Tim Pemenangan BERANI berang dan minta tindakan tersebut ditindaklanjuti oleh KPU selaku penyelenggara kampanye.
"Harus diusut oleh KPU karena ini pelanggaran dalam kampanye. Kita tidak ingin mengambil tindakan sendiri karena kita menghargai aturan main dalam Pilkada 2024," ujar Sekretaris Tim Pemenangan BERANI, Boydo HK Panjaitan.
Turut hadir dalam kampanye akbar ketua partai pengusung dan juga ketua Harian Tim Pemenangan BERANI, Hendra DS.
Sumber medanbisnisdaily.com