Jakarta, Gesuri.id - Pemilihan kepala daerah (pilkada) dan wakil kepala daerah menjadi salah satu dari sejumlah agenda pembahasan dalam rapat kerja nasional (rakernas) di Ancol, Jakarta Utara, 24-26 Mei 2024.
Ketua Bidang Perekonomian DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya terus berproses merencanakan target Pilkada Jatim dan pilkada di 38 kabupaten dan kota se-Jatim.
Saat ini, kata Said, ada sejumlah kepala daerah (bupati atau wali kota) dari PDI Perjuangan. Pihaknya terus melakukan konsolidasi internal maupun eksternal untuk menambah jumlah kader yang ditugaskan menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah.
“Targetnya 15 kepala daerah, bupati atau wali kota dan 18 wakil kepala daerah,” kata Said Abdullah.
Untuk Pilgub Jatim, Said mengaku partainya juga terus bergerak menjalin komunikasi dengan berbagi partai politik di Jawa Timur.
Apalagi kondisi politik di Jawa Timur layaknya buah semangka atau kombinasi hijau dan merah, dari kalangan nahdliyin dan nasional dimana PDI Perjuangan menjadi bagian di dalamnya.
“Tetapi kami juga harus berkomunikasi dengan Gerindra, Golkar dan PAN dan yang lain,” katanya.
Terkait pilkada, hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono, kepada wartawan di sela agenda rakernas.
Menurut dia, pengarahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, bahwa dinamika pemilu legislatif dan presiden tahun 2024 harus menjadi pembelajaran bersama dalam menghadapi pilkada.
“(Karena itu) agar bangkit dalam pilkada November nanti. Tidak boleh lengah,” kata pria yang karib disapa Kanang di lokasi rakernas.
Kemudian pengarahan dari Ketua Bidang Politik DPP, Puan Maharani, agar para pengurus di berbagai tingkatan memperbanyak komunikasi dengan internal PDIP maupun eksternal.
“Apa maunya internal, apa maunya eksternal. Sehingga realistis apa yang dimunculkan. Tidak sekadar (kader) PDI Perjuangan harus maju (pilkada), juga harus dihitung apakah punya potensi, juga sumber daya,” kata Kanang.
“Kalau memaksa, bisa jadi mubazir dan tidak ada manfaatnya. Kasihan partainya,” imbuh Kanang.
Karena itu, untuk meraih target kemenangan, kepala daerah (kada) maupun wakil kepala daerah (wakada), juga menyesuaikan situasi masing-masing daerah.
“Ada yang format pasangan kada dan wakada sama-sama kader PDI Perjuangan, ada yang kadanya kader kami dan wakada dari partai lain dan atau sebaliknya.”
“Bahkan ada daerah yang kita tidak pasang target baik pada posisi kada maupun wakada,” jelas Kanang.